Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebun Bunga Eceng Gondok, Alternatif Wisata Edukasi untuk Anak

Kompas.com - 21/12/2015, 14:07 WIB
Kontributor Travel, Adhika Pertiwi

Penulis

BANTUL, KOMPAS.com - Media sosial kembali diramaikan dengan fenomena hamparan bunga. Kali ini adalah bunga berwarna ungu dari tanaman eceng gondok di area sawah milik  Karsono (48 tahun), di Dusun Karangasem, Palbapang, Bantul, DI Yogyakarta.

Setiap harinya, pengunjung yang datang ke lokasi ini untuk sekedar melihat atau berfoto selfie mencapai sekitar 200 orang.

"Biasanya kalau bukan akhir pekan, banyak pelajar yang datang kemari sepulang sekolah. Bahkan hari Minggu (20/12/2015) ini akan ada rombongan dari Wonosari yang datang dengan bus untuk melihat hamparan bunga eceng gondok," ujar Karsono.

Salah satu pengunjung yang ditemui KompasTravel di lokasi, Tika Adriatiavita, tampak asik berfoto dengan kedua anaknya.

"Kami sekeluarga sengaja datang ke sini setelah melihat foto-foto di Facebook. Informasi petunjuk arah ke lokasi kami dapat dari blog, kemudian sengaja datang pagi supaya tidak terlalu ramai," ujar perempuan yang akrab disapa Vita ini.

Vita mengaku mengajak kedua anaknya ke lokasi ini juga sebagai sebuah bentuk edukasi mengenai alam kepada mereka.

"Selama ini di pelajaran sekolah mereka kan mengenal eceng gondok sebagai gulma untuk sebuah perairan, tetapi ternyata di sisi lain, saat bunga eceng gondok mekar bisa menjadi sebuah pemandangan yang indah yang bisa menarik minat orang untuk datang," kata Vita.

KOMPAS.com/Adhika Pertiwi Hamparan bunga eceng gondok berwarna ungu yang sedang mekar di sawah milik Karsono, warga Dusun Karangasem, Palbapang, Bantul, DI Yogyakarta
Vita juga mengemukakan, dibandingan taman bunga amaryllis yang dia kunjungi beberapa minggu sebelumnya di kawasan Patuk, hamparan bunga di Dusun Karangasem ini lebih tertata dan potensi kerusakannya kecil.

"Mungkin karena lokasinya di tengah sawah yang penuh air, jadi bagi yang mau berfoto juga harus berhati-hati karena lokasinya tidak seaman taman amaryllis kemarin. Tetapi baguslah, karena artinya nggak akan ada yang foto sambil tiduran di atas sawah," canda Vita.

Perempuan ini juga mengapresiasi kelompok pemuda yang mengelola kawasan ini.

"Adanya beberapa tulisan peringatan dan juga cara mereka mengatur lalu lintas di pinggir jalan membuat potensi kemacetan kecil," ujar perempuan yang tinggal di daerah Rejowinangun, Yogyakarta ini.

Selain tulisan peringatan untuk tidak memetik bunga ataupun berpose yang merusak bunga, kelompok pemuda Dusun Karangasem juga menyediakan tempat sampah dari anyaman bambu agar pengunjung tidak membuang sampah sembarangan di kawasan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Toko Oleh-oleh di Purworejo Jawa Tengah, Banyak Pilihannya

5 Toko Oleh-oleh di Purworejo Jawa Tengah, Banyak Pilihannya

Itinerary
5 Tempat Wisata di Bali Disiapkan untuk Delegasi World Water Forum

5 Tempat Wisata di Bali Disiapkan untuk Delegasi World Water Forum

Travel Update
8 Tips Mendaki Gunung Prau yang Aman untuk Pemula

8 Tips Mendaki Gunung Prau yang Aman untuk Pemula

Jalan Jalan
Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Travel Update
6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

Travel Tips
Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Travel Update
8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com