Bupati Banjarnegara, Sutedjo Slamet Utomo mengatakan, penginapan yang ada di kawasan Dieng mayoritas berupa home stay dan rumah penduduk yang disewakan ke wisatawan. Di masa ramai atau akhir pekan, home stay selalu penuh sesak.
"Rencananya bangun hotel bintang empat. Tapi hotel yang di kawasan Dieng ini tidak mengganggu pemilik home stay," kata Sutedjo, Rabu (17/2/2016) malam.
Pemkab sendiri saat ini tengah melakukan inventarisir lahan yang disiapkan untuk hotel berbintang tersebut. Pendirian hotel akan mampu meningkatkan masa inap wisatawan kelas menengah, dengan harapan mereka banyak berbelanja.
"Kami sudah bicara dengan banyak pihak, termasuk dengan badan konservasi, karena lahannya masih jadi ganjalan," ujar Tedjo.
Terkait akses menuju Dieng, Tedjo mengaku bersyukur karena jalur tembus dari daerah lain telah sampai di Dieng. Ia mencontohkan jalur lama rusak dari Kabupaten Batang bisa diperbaiki dan tersambung. Begitu juga dengan akses dari Kabupaten Pekalongan, Wonosobo dan Kebumen menuju arah Dieng.
"Kami terima kasih banyak jalan telah terbuka. Mulus. Ini jadi peluang bagi investor untuk menanam modal," imbuhnya.
Dengan akses yang tersambung, Tedjo yakin perekonomian Banjarnegara bisa meningkat. Apalagi, menurut cerita rakyat ketika Arungbinang IV dan Kolopaking IV yang berperang bisa bersatu, Banjar diyakini akan makmur.
"Kesatuan itu wujudnya jalan tembus di Banjarnegara. Harapannya nanti ada transportasi besar bisa masuk," tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendukung langkah pengembangan. Asalkan dilakukan secara bersama-sama.
"Dieng itu lebih terkenal Wonosobo, ketimbang Banjarnegara. Tapi tidak apa-apa. Kawasan memang harus dikelola bersama, karena potensinya (Dieng) wisata," imbuh Ganjar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.