Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kiat "Traveling" ke Selandia Baru ala Joe Taslim

Kompas.com - 27/03/2016, 16:03 WIB
Muhammad Irzal A

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Selandia Baru mulai menjadi salah satu destinasi wisata favorit para pelancong Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan terus meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan dari Indonesia ke Selandia.

Tourism New Zeland dalam siaran persnya mengatakan hingga bulan Februari 2016 pertumbuhan jumlah kunjungan dari Indonesia meningkat hingga 17,8 persen.

Adanya empat musim yang dimiliki negara berpenduduk 4 juta jiwa tersebut selalu memberikan atraksi menarik bagi wisatawan. Beragam aktivitas menantang pun dapat dinikmati wisatawan, seperti bungee jumping, skydives, canyon swings, dan jet boat rides.

Menurut aktor Joe Taslim, bentang alam Selandia Baru membuatnya selalu ingin kembali. Keadaan alamnya yang masih alami dan minim pencemaran membuat wisatawan di sana cukup merasa nyaman.

"Udara, alam, air, yang masih sangat alami. Sangat aman untuk anak-anak dan keluarga," ujar Joe kepada KompasTravel dalam acara Astindo Travel Fair 2016 di JCC, Jakarta, Sabtu (25/3/2016).

Joe Taslim sebagai Duta Pariwisata Tourism New Zeland di Indonesia berbagi tips bagaimana bepergian seru dan apa saja yang harus disiapkan jika berwisata ke Selandia Baru.

1. Siapkan kamera atau alat dokumentasi lainnya.

"Karena sepanjang mata melihat alam di sana menyuguhkan pemandangan yang sayang sekali kalau tidak diabadikan," ujar Joe.

Ia menambahkan beragam atraksi yang sulit ditemukan memerlukan alat dokumentasi yang khusus, misal action cam untuk berbagai atraksi wisata yang memacu adrenalin atau kamera underwater untuk menikmati berbagai sungai jernih.

2. Sunblock

Pelembab tabir surya diperlukan untuk wisatawan yang datang saat musim panas yaitu pada bulan Desember sampai Februari. Matahari di Selandia Baru sangat menyengat, terutama pada musim panas.

Selain itu juga Selandia Baru merupakan tempat yang sangat direkomendasikan untuk wisata luar ruang, seperti menikmati bentang alamnya, sehingga persiapan luar ruang harus lebih matang.

3. Bekal pakaian hangat

Pakaian hangat untuk melancong di musim gugur (bulan Maret hingga Mei) dan musim dingin (Juni hingga Agustus). Joe mengatakan tidak perlu persiapan berlebihan. Cukup baju hangat, karena suhu musim gugur di sana hampir sama dengan suhu di daerah-daerah ketinggian Indonesia, seperti kawasan Puncak-Bogor.

Bepergian dengan perlengkapan seperti melancong daerah-daerah tersebut di Indonesia dinilai cukup aman dan pantas untuk diterapkan ke Selandia Baru, karena tidak memiliki perbedaan yang jauh.

4. Asuransi perjalanan

Asuransi diperlukan agar wisatawan lebih merasa aman. Sebab di sana banyak olahraga ekstrim yang harus dicoba oleh wisatawan, seperti bungee jumping, skydives, canyon swings, dan jet boat rides.

Joe mengatakan sebenarnya atraksi yang memacu adrenalin tersebut sudah dipastikan aman dan dilengkapi asuransi. Hanya saja, untuk menambah "keberanian" agar mau mencobanya bisa melengkapi diri dengan asuransi perjalanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Daftar Planetarium dan Observatorium di Indonesia

Daftar Planetarium dan Observatorium di Indonesia

Jalan Jalan
Harga Tiket dan Jam Buka Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur

Harga Tiket dan Jam Buka Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur

Travel Update
Bali Maritim Tourism Hub, Gerbang Penghubung Pariwisata di Indonesia Timur

Bali Maritim Tourism Hub, Gerbang Penghubung Pariwisata di Indonesia Timur

Travel Update
Banyak Kasus Pungutan Parkir Liar di Tempat Wisata, Digitalisasi Tiket Parkir Jadi Solusi

Banyak Kasus Pungutan Parkir Liar di Tempat Wisata, Digitalisasi Tiket Parkir Jadi Solusi

Travel Update
Ramai soal Video Pejabat Ajak Turis Korea Selatan Mampir ke Hotel, Ini Kata Sandiaga

Ramai soal Video Pejabat Ajak Turis Korea Selatan Mampir ke Hotel, Ini Kata Sandiaga

Travel Update
Cuaca Cerah, Wisata Lembah Oya Kedungjati di Bantul Sudah Buka Lagi

Cuaca Cerah, Wisata Lembah Oya Kedungjati di Bantul Sudah Buka Lagi

Travel Update
Ini 10 Tempat Wisata Luar Ruangan di Jakarta yang Bisa Dikunjungi

Ini 10 Tempat Wisata Luar Ruangan di Jakarta yang Bisa Dikunjungi

Jalan Jalan
Imbas Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Sandiaga Berharap Potensi Studi Tur Tidak Berkurang

Imbas Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Sandiaga Berharap Potensi Studi Tur Tidak Berkurang

Travel Update
Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

Travel Update
Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

Jalan Jalan
Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com