Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Tips Menghindari Ancaman Cuaca Ekstrem saat Mendaki Gunung Bersalju

Kompas.com - 14/06/2016, 19:08 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mendaki gunung bersalju beresiko terpapar suhu dingin hingga di bawah -0 derajat. Namun tak hanya suhu dingin, sinar matahari yang menyengat juga bisa mengancam kesehatan Anda.

Pendaki Tujuh Puncak Dunia asal Indonesia (Indonesia’s Seven Summiter) dari Wanadri, Nurhuda (28) kepada KompasTravel membeberkan beberapa tips yang harus dilakukan untuk melindungi diri dari paparan panas matahari dan cuaca ekstrem lainnya. Tips tersebut mulai dari penggunaan tabir surya hingga penggunaan kacamata.

Berikut beberapa tips yang Huda berikan saat ditemui KompasTravel usai acara "Himalaya's Sharing Experiences & Adventure Journalism" di Kampus Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta, Sabtu lalu.

Tabir Surya

Saat mendaki gunung bersalju, pendaki akan terus menambah ketinggian. Dengan perbedaan ketinggian tersebut, risiko terkena radiasi ultra violet dari matahari akan semakin tinggi.

Huda menyarankan untuk menggunakan tabir surya selama perjalanan. Hal itu akan mengurangi risiko terkena kanker kulit.

"Sun screen (tabir surya) itu bukan untuk gaya-gayaan atau kecantikan, tapi sudah berhubungan dengan kesehatan," ungkapnya.

INSTAGRAM Foto dan Fredinburg (tengah) berpose di base camp Everest yang ditayangkan di akun Instagram miliknya danfredinburg.
Pelembab bibir

Selain tabir surya, hal penting lain yang mesti dilakukan adalah menggunakan pelembab bibir atau dikenal dengan istilah lip balm. Penggunaan lip balm menurut Huda dapat melindungi dari risiko bibir kering dan pecah-pecah.

Bibir kering dan pecah-pecah, menurut Huda, karena selama pendakian akan terpapar sinar matahari dan juga kelembaban udara mencapai 0 persen. Dengan penggunaan lip balm, bibir akan terjaga kelembabannya.

"Setelah pakai lip balm, bibir bisa dilindungi dengan buff. Jadi bibir tertutup dan kalau mau nafas lewat pori-pori buff," jelasnya.

Kacamata

Radiasi sinar ultra violet yang berasal dari sinar matahari tidak hanya merusak kulit di sekitar mata tapi juga bagian mata, seperti kornea dan konjungtiva atau daerah putih di mata. Selain menyinari langsung ke mata, sinar matahari juga bisa terpantul melalui salju dan dapat menyebabkan kebutaan sementara atau dikenal dengan istilah snow blind.

Huda menyarankan setiap pendaki gunung bersalju, menggunakan kacamata pelindung sinar ultra violet saat mendaki. Pemilihan kacamata pelindung ultra violet, lanjut Huda, disarankan yang mampu menahan hingga 100 persen.

"Kalau bisa yang 100 persen karena radiasinya tinggi. Kalau mata kita melihat terang terus menerus, bisa menyebabkan snow blind, bisa buta sesaat atau permanen," jelas Huda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

Travel Tips
Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat 'Long Weekend'

Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat "Long Weekend"

Travel Update
Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Hotel Story
3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

Travel Tips
Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Jalan Jalan
Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Travel Update
5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

Jalan Jalan
Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Travel Update
5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

Travel Tips
Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com