SEMARANG, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus memacu pertumbuhan sektor pariwisata untuk mengejar target 2 juta turis hingga 2019.
Salah satu upaya yang dilakukan yakni bekerja sama dengan Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) dengan menggelar Bursa Wisata Indonesia (BWI) ke-3 di MG Setos Semarang, Kamis (27/10/2016).
(BACA: Ganjar: Pokemon Bisa untuk Jualan Pariwisata Jateng)
Ketua ASPPI DPD Jateng, Pranoto HP mengatakan, BWI merupakan pertemuan yang dirancang dengan menawarkan sebuah konsep bussiness to bussiness di mana seller bertemu buyer. Artinya seller, yaitu para pelaku usaha pariwisata dari dalam negeri dan luar negeri, diberikan kesempatan untuk bertemu dengan buyer potensial yang merupakan travel agent dan biro perjalanan dari dalam dan luar negeri.
"Event ini juga merupakan forum ideal bagi para buyer untuk hal-hal antara lain memperoleh informasi terbaru terkait produk dan pelayanan pariwisata dari segala penjuru dunia, membangun jaringan bisnis baru, serta mengamati tren pariwisata," ujarnya.
(BACA: Jongkie Tio, "Pendongeng" Tionghoa Peranakan)
Kota Semarang dipilih karena menjadi daerah yang pertumbuhan ekonominya cukup pesat termasuk dinamika kepariwisataannya. Dengan mengusung Visit Jawa Tengah, diharapkan Kota Semarang dapat menjadi destinasi bisnis bagi para pelaku wisata.
Untuk BWI III/2016 ini, ditargetkan jumlah pesertanya 350 buyer dan 100 seller, dengan nilai transaksi sebesar Rp 2 miliar. Sedangkan untuk tahun sebelumnya yang diselenggarakan 3 November 2015 mencatatkan jumlah peserta 382 buyer dan 85 seller dengan nilai transaksi Rp 925 juta.
"Perkembangannya terus meningkat, untuk BWI pertama tahun 2014, nilai transaksi mencapai Rp 675 juta dari 245 buyer serta 78 seller," katanya.
Selain itu ada juga dari homestay, SPA, golf, adventure, theme park, travel agent, haji & umroh, cruise, airlines, cargo, bus pariwisata, rent car, pusat oleh-oleh, restoran, catering, museum, dan suvenir. Beberapa dari mereka berasal dari mancanegara seperti Thailand dan Jepang.
Sementara itu, Kabid Pemasaran Pariwisata Jawa Tengah, Trenggono, menambahkan, kunjungan wisman ke Indonesia terus meningkat dan berkembang dalam beberapa waktu terakhir ini. Beberapa korporat dan incentive mulai melirik destinasi Indonesia.
"Lewat acara ini diharapkan dapat menjadi kesempatan untuk memperluas networking sesama pelaku pariwisata Indonesia, khususnya dalam memanfatkan momentum menjelang liburan natal dan akhir tahun," ujarnya.
Trenggono mengungkapkan, dari target 2 juta wisman hingga 2019, sampai dengan saat ini baru terealisasi 430.000 wisman. Pihaknya terus mendorong agar dapat mencapai target kontribusi 10 persen terhadap nasional yang diberikan pemerintah pusat itu.
"Jateng merupakan sektor wisata minat khusus. Itu biasanya ada aktivitas dari wisatawan, seperti rafting, membuat gula jawa dan sebagainya. Saat ini ada 120 desa wisata di Jawa Tengah dan terus kami dorong untuk memperpanjang lama tinggal wisatawan lewat kegiatan-kegiatan minat khusus," imbuh Trenggono. (Tribun Jateng/Hermawan Endra Wijonarko)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.