Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Betutu Menjelma Menjadi Ikan Mahal

Kompas.com - 20/10/2008, 15:03 WIB

MANADO, SENIN — Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mulai megembangkan ikan betutu secara besar-besaran, menyusul potensi pasar ikan tersebut semakin baik dengan harga menggiurkan, yakni mencapai Rp 190.000 per kilogram.
    
"Permintaan ikan betutu bukan hanya datang dari pasar lokal, melainkan juga pasar luar negeri seperti Singapura, Malaysia, Taiwan, dan beberapa negara lainnya," kata Max Korengkeng, pembudidaya ikan betutu di Manado, Senin (20/10).
    
Harga ikan betutu yang saat ini mencapai Rp 190.000 per kg (dengan ukuran 400 gram per ekor) menjadi daya tarik tersendiri sehingga petambak termotivasi untuk mengembangkan produksi ikan betutu dalam jumlah besar.
    
"Pengembangan secara luas ikan betutu di Sulut, yakni dengan mencoba membudidayakan lewat kolam air ikan tawar di Minahasa Utara, tepatnya di desa Suwaan," kata Max.
    
Sebanyak 3.000 kg benih betutu akan ditebar di kolam ikan milik petani di Desa Suwaan, Minahasa Utara, dan nantinya diharapkan dapat diperoleh hasil hingga 15 ton selama kurang lebih enam bulan ke depan. 

"Penebaran benih dalam jumlah besar tersebut dilakukan menyusul keberhasilan uji coba yang dilakukan sebelumnya, betutu di kolam air tawar cukup baik kualitasnya," kata Max.
    
Ikan betutu sebelumnya dikenal sebagai salah satu ikan khas danau Tondano yang dalam dua tahun terakhir ini menjelma menjadi komoditas unggulan setelah terbuka lebarnya permintaan ikan tersebut di berbagai negara.
    
"Banyak negara meminta, tak heran bila harga ikan betutu dalam negeri terus mengalami peningkatan hingga saat ini Rp 190.000 per kg untuk ukuran 400 gram per ekor dan Rp 120.000 untuk ukuran 300 gram per ekor," kata Max.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com