Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kereta Uap Kuno Ambarawa yang Eksotis

Kompas.com - 29/04/2009, 11:48 WIB

Siapa yang belum pernah naik kereta api? Rasanya setiap orang pernah naik kereta api. Tapi, siapa yang sudah pernah naik kereta api uap dengan bahan bakar kayu jati? Hmm...rasanya tidak semua orang pernah naik kereta api jenis ini.

Jika Anda belum pernah merasakan naik kereta api uap dengan bahan bakar kayu jati, datanglah ke Ambarawa. Di sana kereta api kuno yang masih menggunakan prinsip-prinsip ketel uap temuan James Watt masih beroperasi.
Kota Ambarawa di Jawa Tengah, merupakan kota tua yang pada jaman kolonial Belanda merupakan daerah militer. Menjelang akhir abad ke-19  Raja Belanda ketika itu, Willem I, ingin mendirikan stasiun kereta api di kota itu guna memudahkan mengangkut pasukannya menuju Semarang.

Maka, pada, 21 Mei 1873 dibangunlah Stasiun Kereta Api Ambarawa di atas tanah seluas 127.500 meter persegi.  Stasiun itu kemudian dikenal dengan sebutan Stasiun Willem I.

Pada 1970an, kegiatan di stasiun itu mulai ditutup. Mula-mula yang dihentikan pengoperasiannya adalah jalur Ambarawa - Kedungjati - Semarang.  Pada 1976, layanan untuk lintas Ambarawa - Secang - Magelang, serta Ambarawa - Parakan - Temanggung juga ditutup.

Setelah penutupan kegiatan itu, Stasiun Kerata Api Ambarawa dijadikan Museum Kereta Api.  Peresmian museum dilaksanakan pada 8 April 1976 oleh Gubernur Jawa Tengah kala itu Supardjo Rustam bersama Kepala PJKA Eksploitasi Soeharso.

Sebanyak 21 lokomotif kuno yang menggunakan bahan bakar kayu yang pernah digunakan dalam pertempuran, khususnya kereta yang mengangkut Tentara Indonesia dalam perang menghadapi tentara Belanda, di abadikan di sana.

Museum Kereta Api Ambarawa merupakan satu-satunya museum kereta api berteknologi kuno yang digunakan sebagai  alat transportasi sejak masa-masa sebelum kemerdekaan Indonesia sampai dengan tahun 1964. Lokomotif yang ada di museum itu merupakan penarik gerbong yang  digerakkan dengan bahan bakar kayu dan batu bara. Tiga lokomotif di antaranya masih dapat beroperasi dengan baik.

Di museum itu juga terdapat tiga mesin hitung, tiga mesin ketik, beberapa pesawat telepon dan peralatan kuno lainnya yang dulu digunakan di stasiun tersebut.

Wisatawan yang datang ke museum itu akan disuguhi pemandangan alam yang indah, bangunan dengan arsitek kuno, dan lokomotif dengan menggunakan bahan bakar kayu dan batu bara. Pengunjung juga masih bisa menikmati perjalanan dengan kereta api kuno tersebut.  

Bergerigi

Stasiun Ambarawa memiliki lokomotif tua yang masih sanggup digunakan untuk mendaki  jalur pegunungan dengan roda bergigi.  Kereta bergerigi itu masih mampu berjalan pada kemiringan 30 derajat  menuju stasiun Bedono yang berjarak sembilan kilo meter dengan waktu tempuh satu jam dengan penumpang 80 orang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Batu Jonggol Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Lokasi

Gunung Batu Jonggol Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Lokasi

Jalan Jalan
Ocean Park BSD City Tangerang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Ocean Park BSD City Tangerang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Scoot Terbangkan Pesawat Embraer E190-E2 Pertama

Scoot Terbangkan Pesawat Embraer E190-E2 Pertama

Travel Update
5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

Travel Tips
Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Travel Update
4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

Travel Tips
KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Travel Update
Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Travel Tips
Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Travel Tips
Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Travel Update
Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Travel Update
Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Travel Update
Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut 'Flare' di Gunung Andong

Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut "Flare" di Gunung Andong

Travel Update
Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com