Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Posisi Komodo Makin Kuat

Kompas.com - 23/12/2010, 15:40 WIB

KUPANG, KOMPAS.com - Posisi Komodo (Varanus komodoensis), penghuni Taman Nasional Komodo di ujung barat Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) semakin kuat dalam persaingan memperebutkan salah satu dari tujuh keajaiban dunia baru. "Posisi Komodo sekarang sangat kuat, bahkan pekan lalu sempat berada pada posisi pertama," kata Kepala Bidang Promosi Pariwisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi NTT, Ulbadus Gogi di Kupang, Kamis (23/12/2010).

Ia mengatakan hal ini ketika ditanya posisi terakhir Komodo, biawak raksasa penghuni Taman Nasional Komodo itu dalam memperebutkan posisi sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia baru atau New 7 Wonders of Nature.

Gogi mengatakan sejak diumumkan 21 Juli 2009 bahwa Komodo masuk sebagai salah satu finalis dari 28 finalis yang berhak melanjutkan ke tahap final setelah menyisihkan kurang lebih 440 nominasi dari 220 negara, pemerintah terus melakukan sosialisasi untuk meminta dukungan.

Permintaan dukungan ini tidak hanya kepada rakyat NTT, tetapi juga kepada seluruh masyarakat Indonesia, karena masuknya binatang purba dalam tujuh keajaiban dunia tidak hanya memberi dampak bagi masyarakat di provinsi kepulauan itu, tetapi untuk Indonesia secara keseluruhan.

"Kita memang gencar (promosi). Sejak 2009 lalu Gubernur NTT Frans Lebu Raya menugaskan kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan NTT keliling ke sejumlah provinsi di Tanah Air untuk memberikan penjelasan mengenai pososi Komodo sekaligus meminta dukungan dan saat ini dukungan terus mengalir," katanya.

Pada Juni 2010, posisi Komodo sempat terancam karena berada pada posisi ke-14 tetapi berkat perjuangan dan dukungan semua pihak, saat ini posisi Komodo sangat kuat. "Sekarang ini posisi Komodo naik turun. Terkadang di posisi satu, turun dua dan sampai batas tiga. Dalam satu bulan terakhir ini tidak pernah beranjak dari posisi tiga," katanya.

Gogi berharap, seluruh rakyat di negeri ini terus memberikan dukungan agar Komodo bisa terpilih dan menjadi salah satu dari tujuh keajaiban dunia baru. "Kita masih memiliki cukup waktu, tetapi dukungan tidak bisa hanya dari masyarakat NTT. Seluruh masyarakat Indonesia harus memberikan dukungan penuh," katanya.

Berdasarkan situs resmi tujuh keajaiban dunia, ada 28 finalis. Selain komodo, antara lain, yaitu Galapagos, Amazon, Angel Falls, Maladewa, Jeju Island, sungai bawah tanah Puerto Princesa, Laut Mati, Grand Canyon, dan Kilimanjaro.

Komodo masuk kategori hewan langka dan endemik Flores. Komodo sudah menjadi milik warga ASEAN. Jika Komodo masuk kategori salah satu dari tujuh keajaiban dunia, Indonesia dan ASEAN akan diuntungkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

    Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

    Jalan Jalan
    Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

    Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

    Jalan Jalan
    Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

    Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

    Travel Update
    5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

    5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

    Travel Tips
    Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

    Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

    Travel Update
    Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

    Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

    Travel Update
    Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

    Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

    Travel Tips
    Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

    Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

    Travel Update
    Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

    Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

    Jalan Jalan
    7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

    7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

    Travel Tips
    Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

    Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

    Travel Tips
    Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

    Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

    Travel Update
    Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

    Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

    Travel Update
    Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

    Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

    Travel Update
    Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

    Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

    Travel Tips
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com