Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Alasan Komodo Dicoret

Kompas.com - 03/02/2011, 08:30 WIB
Inggried Dwi Wedhaswary

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Indonesia menyatakan tak berkeberatan jika pihak penyelenggara "New7Wonders" menangguhkan atau menghapus Taman Nasional Komodo dari daftar 28 finalis.

Yayasan New7Wonders sebagai penyelenggara telah mengumumkan status Pulau Komodo sebagai finalis akan ditangguhkan mulai tanggal 7 Februari 2011.

Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik menceritakan hal ihwal pencoretan Komodo. Ia mengatakan, pada Desember lalu, Yayasan New7Wonders menemuinya. "Mereka meminta Indonesia menjadi tuan rumah untuk deklarasi pada tanggal 11 bulan 11 tahun 2011. Wah, tadinya saya sudah naksir, kalau di Indonesia deklarasi sedunia kita kan dapat gaungnya. Tapi persyaratannya berat, jadi harus membayar komitmen fee," kata Jero, seusai mengikuti Rapat Kabinet Paripurna di Kantor Kepresidenan, Rabu (2/2/2011) malam.

Pemerintah, lanjut Jero, diminta membayar 10 juta dollar AS sebagai komitmen pengumuman menjadi tuan rumah. Tak hanya itu, untuk pelaksanaannya, penyelenggara juga diminta mengeluarkan dana 35 juta dollar AS. "Jadi, totalnya kita mengeluarkan 45 juta dollar AS atau lebih dari Rp 400 miliar. Saya berpikir, karena saya bekas pengusaha, hitung-hitung layak enggak mengeluarkan uang Rp 400 miliar untuk mempromosikan komodo jadi tuan rumah yang belum tentu menang, kan masih dipilih lagi menjadi tujuh," ujarnya.

Kemudian, Jero mengatakan, bahwa dana yang harus dikeluarkan sebagai tuan rumah sangat besar dan tidak sepadan dengan apa yang didapatkan. "Bisa enggak pulang pokok (balik modal). Walaupun saya tetap ingin promosikan Komodo," kata Jero.

Karena penolakan Indonesia, penyelenggara menyatakan Komodo akan dicoret. "Mereka mengatakan, kalau Indonesia tidak bisa menjadi tuan rumah, akan kita delete," ujarnya.

Pernyataan penyelenggara dinilai janggal oleh Jero. Menurut dia, jika Indonesia tidak bersedia menjadi tuan rumah seharusnya masih ada 27 negara lain yang juga masuk finalis bisa menggantikan tanpa harus mencoret keikutsertaan Komodo sebagai finalis. "Bagi saya tidak masalah di negara lain, yang penting kita vote. Kalau dunia mem-vote dan masuk tujuh besar, ya, dapatlah seven wonder. Itu dipikiran saya," kata Jero.

Meskipun dicoret, Jero mengatakan, Indonesia sudah mendapatkan keuntungan dari masuknya Komodo sebagai 28 finalis. Kunjungan ke Pulau Komodo mengalami peningkatan signifikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

    8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

    Hotel Story
    Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

    Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

    Travel Update
    Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

    Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

    Travel Tips
    3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

    3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

    Travel Update
    4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

    4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

    Travel Update
    Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

    Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

    Travel Update
    10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

    10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

    Travel Tips
    5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

    5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

    Jalan Jalan
    5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

    5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

    Travel Tips
    Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

    Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

    Jalan Jalan
    Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

    Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

    Jalan Jalan
    Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

    Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

    Jalan Jalan
    Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

    Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

    Travel Update
    Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

    Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

    Jalan Jalan
    Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

    Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

    Travel Update
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com