Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turistiknya Pulau Sentosa

Kompas.com - 22/02/2011, 08:46 WIB

KOMPAS.com - Samantha Mitchel (50), wisatawan asal Australia yang berkunjung ke Singapura, beberapa waktu lalu, tampak tak terlalu antusias menuturkan pendapatnya tentang Pulau Sentosa, pulau yang menjadi pusat segala hiburan di Singapura. ”Pulau Sentosa adalah pulau yang sangat turistik,” ujarnya, tanpa penjelasan panjang lebar.

Saat ditanya lebih jauh tentang maksud istilah turistik itu, dia hanya mengangkat bahu dan tersenyum simpul. ”Anda akan tahu apa yang saya maksud setelah melihatnya sendiri nanti,” ujarnya.

Sekitar 15 menit setelah percakapan singkat dalam mass rapid transit (MRT) itu, saya pun menginjak Pulau Sentosa. Dengan terus mengingat perkataan Mitchel, saya lalu menerjemahkan makna turistik—entah sesuai atau tidak dengan yang dimaksud Mitchel—sebagai kondisi Pulau Sentosa yang memang secara keseluruhan di-setting demi kesenangan seluruh jiwa, raga, pancaindra pengunjung!

Pulau Sentosa adalah salah satu dari 60 pulau kecil di Singapura, yang terletak di ujung timur negara pulau itu. Mengunjungi pulau yang luasnya 500 hektar ini, lupakanlah tipikal wisata ke pulau yang umumnya adalah wisata alam, menyaksikan keindahan pemandangan, dan bertualang menjelajah hutan. Dengan akses jalan yang bisa ditempuh dengan mudah melalui darat, Anda bahkan bisa mengabaikan keindahan alami pantai, bahkan lupa bahwa Anda baru saja menyeberangi laut.

Masuk ke dalamnya, kita bisa melihat bahwa Pulau Sentosa sudah tertata rapi sebagai pulau aneka mainan, surga hiburan, yang menawarkan lebih dari 80 obyek yang menarik, mulai dari wahana hiburan, restoran, bar, sampai toko-toko cendera mata. Semua, termasuk tanaman dan pohon-pohon yang ada di kanan-kiri jalan, begitu tertata dan dirancang bagus, yang semakin menguatkan kesan bahwa semua itu adalah sesuatu yang artifisial, sengaja dibuat atau ditata untuk memenuhi unsur keindahan dan memenuhi kebutuhan pengunjung yang datang untuk berwisata.

Sebagian pohon, termasuk pohon natal di Pulau Sentosa, adalah pohon hiasan, hasil kreasi dari botol dan semacamnya. Jalan-jalan yang dilalui tidak ada yang berupa lantai tanah, melainkan lantai plester, sebagian bahkan ada yang dipasangi keramik warna-warni. Pemandangan di sepanjang jalan juga dipercantik dengan kolam dan air mancur yang desainnya unik. Semuanya terlihat indah, tetapi sekali lagi, itu hanyalah buatan….

Wahana hiburan

Di pulau ini, sebagian besar wisatawan mengunjungi Resort World Sentosa. Resor yang diresmikan awal tahun 2010 ini merupakan resor terintegrasi dengan berbagai hiburan, yang di dalamnya terdapat enam hotel, theme park Universal Studios, dan kasino. Khusus kasino, obyek yang dibuka pada Februari 2010 ini juga berupaya memikat wisatawan luar negeri dengan menggratiskan tiket masuk. Turis dari luar Singapura cukup menunjukkan paspor, sedangkan warga domestik harus merogoh kocek ratusan dollar Singapura untuk menjadi anggota dan masuk ke kasino.

Yussof, penjaga kedai di Pulau Sentosa, mengatakan, tiap tahun jutaan orang mengunjungi Pulau Sentosa. Kebanyakan dari mereka adalah orang Asia. ”Sulit membedakan apakah mereka berasal dari Singapura, Indonesia, atau Malaysia karena wajah orang Asia, dari mana pun itu, kelihatan mirip satu sama lain,” ujarnya terkekeh. Yussof sendiri fasih berbahasa Indonesia karena sudah terbiasa melayani wisatawan Indonesia.

Sesuai dengan slogan bernada promosi yang ada di situs tentang Pulau Sentosa dan juga mengingat arealnya yang demikian luas, tak cukup satu hari untuk berkeliling di Pulau Sentosa. Namun, menurut cerita teman yang sudah beberapa kali datang ke pulau ini, tak ada obyek yang cukup menonjol karena pada intinya yang di setiap sudut pulau hanya ada wahana hiburan.

”Barangkali, satu-satunya hal yang tidak boleh lupa dilakukan di Pulau Sentosa adalah berfoto di depan logo Universal Studios,” ujarnya berkelakar.

Mengakhiri perjalanan ke Pulau Sentosa, menyadarkan bahwa saya seolah baru kembali dari sebuah taman rekreasi, bukan wisata ke sebuah pulau. Sensasi berbeda pastinya akan kita dapatkan jika berwisata ke pulau-pulau di Indonesia, seperti ke Pulau Derawan di Kalimantan Timur atau Pulau Sempu di Jawa Timur. Tanpa polesan apa pun, semua pulau itu terlihat cantik secara alami dan memiliki berjuta daya pikat untuk dikunjungi tanpa perlu menjadi turistik seperti diucapkan Samantha Mitchel.... (Regina Rukmorini)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

    Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

    Jalan Jalan
    Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

    Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

    Travel Update
    Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

    Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

    Travel Update
    Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

    Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

    Jalan Jalan
    10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

    10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

    Jalan Jalan
    Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

    Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

    Travel Update
    Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

    Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

    Travel Update
    Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

    Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

    Travel Update
    Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

    Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

    Travel Update
    World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

    World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

    Travel Update
    Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

    Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

    Travel Update
    Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

    Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

    Travel Update
    5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

    5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

    Jalan Jalan
    Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

    Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

    Travel Update
    Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

    Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

    Travel Tips
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com