Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menguak Keindahan Karangasem

Kompas.com - 05/05/2011, 15:26 WIB

KOMPAS.com - Awal Desember 2010 adalah waktu yang tepat bagi saya untuk pergi mendalami Pulau Bali, dikarenakan belum masuknya peak season, namun sudah cukup ramai juga sih sebetulnya terutama turis mancanegara yang biasanya cukup lama tinggal di beberapa daerah di Bali. Jadi bisa dibilang cukup ramai, namun tidak terlalu bila dibandingkan dengan akhir bulan Desember sampai dengan awal bulan Januari.

Saya sebenarnya cukup sering liburan ke Bali. Dalam kurun waktu 1 tahun, pasti ada saja saya niatkan untuk kembali mereguk keindahan dan kedamaian di pulau tersebut. Saya pergi dengan teman saya. Kami cukup gandrung dengan traveling ala backpacker. Kami memutuskan untuk tinggal di Bali selama kurang lebih 8 hari, 7 malam, cukup lama memang, tapi tentu saja tidak disatu daerah di Bali saja kita habiskan waktu, salah satunya di Kabupaten Karangasem.

Kabupaten Karangasem berada di belahan timur Pulau Bali. Ternyata setelah saya browsing (sebelum saya memutuskan untuk menyambangi tempat ini) ada banyak sekali tempat – tempat pariwisata yang tidak kalah indahnya dari tempat pariwisata di daerah Kuta, Denpasar, Ubud. Namun bagi saya, setiap daerah pasti mempunyai ciri khas yang berbeda dari setiap daerah, begitupun Karangasem. Di kabupaten ini ada beberapa tempat yang saya akan ceritakan yakni Taman Soekada Ujung (Water Palace), Taman Tirtagangga, dan Desa Tenganan Pengrisingan.

Saya memutuskan untuk menyewa mobil untuk mencapai Karangasem, dikarenakan jarak yang cukup jauh dan memakan waktu kurang lebih 2 – 3 jam dari kota Denpasar. Saya menyewa Karimun Estillo, selain saya hanya pergi berdua dan juga mobil ini sangat irit bahan bakar. Jadi menurut saya inilah mobil yang pas untuk menemani kami mendalami Karangasem.

Saya berangkat dari Kota Denpasar pukul 11.00 WITA dan tiba di Kabubaten Karangasem kira-kira pukul 13.00. Sebelumnya saya makan siang di Pantai Sanur, karena Pantai Sanur salah satu rute yang searah menuju Kabupaten Karangasem. Kami makan di Warung makan Mak Beng, konon warung ini sangat terkenal akan kelezatan sop ikan laut dan ikan gorengnya.

Begitupun yang pernah makan di warung inipun banyak orang-orang terkenalnya lho. Terlihat dari foto – foto yang dipajang oleh pemilik warung. Setiap pergi ke Bali, rasanya tidak sah kalau tidak mampir ke Warung Makan Mak Beng. Letaknya di pintu masuk Pantai Sanur, tanya saja tukang parkir, mereka pasti tahu. Lalu setelah perut penuh terisi ikan laut, perjalanan lanjut dengan rute yang lumayan jauh namun rute yang dilalui cukup mudah, apalagi pemandangan yang disuguhkan selama perjalanan sangat indah.

Pura Goa Lawah

Setibanya kami di Karangasem, kami memutuskan untuk mencari penginapan terlebih dahulu, supaya kami bisa bertanya dengan orang lokal sekitar tentang rute – rute yang akan saya lalui untuk menuju tempat – tempat pariwisata esok hari. Namun sebelumnya, saya sempat berhenti di sebuah pura yang terletak di desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, Klungkung. Pura Goa Lawah atau Pura Goa Kelelawar merupakan Pura untuk memuja Tuhan sebagai Dewa Laut.

Saya tertarik untuk mengabadikan beberapa momen dari kegiatan di goa tersebut. Dan benar saja, didalam komplek pura tersebut banyak orang sedang bersembahyang maupun yang sedang menyiapkan sesajen untuk sembahyang. Ada juga lho turis mancanegara yang ikut bersembahyang. Sebelumnya ketika dipintu masuk, kami di haruskan memakai kain, dan untuk wanita yang sedang haid atau datang bulan tidak diperbolehkan memasuki area pura untuk menjaga kesucian tempat ibadah. Untuk biaya masuk per orang dikenakan Rp 6.000.

Umat Hindu di Bali umumnya melakukan Upacara Nyegara Gunung sebagai penutup upacara Atma Wedana atau disebut juga Nyekah, Memukur atau Maligia. Upacara ini berfungsi sebagai pemakluman secara ritual sakral bahwa atman keluarga yang diupacarai itu telah mencapai Dewa Pitara. Upacara Nyegara Gunung itu umumnya dilakukan di Pura Goa Lawah dan Pura Besakih salah satunya ke Pura Goa Raja.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

Jalan Jalan
5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

Travel Tips
Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Jalan Jalan
Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com