Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selamat Datang di Lembah 72 Air Terjun!

Kompas.com - 03/07/2011, 06:17 WIB

KOMPAS.com - Jika saja Trümmelbachfälle hanya sekadar air terjun, saya tidak akan menyiapkan waktu khusus untuk berkunjung kesana. Namun, bagaimana saya dapat menolak untuk menjejakkan kaki di sebuah lembah dengan 72 air terjun, yang 10 diantaranya terletak di dalam gunung batu?

Dengan menumpang kereta api SBB (Schweizerische Bundesbahnen), saya bertolak dari Stasiun Bern ke Stasiun Interlaken West. Perjalanan yang memakan waktu kurang lebih satu jam terasa istimewa dengan suguhan scenic route terbaik Eropa. Danau Thun terlihat molek dihiasi deretan kapal layar dan rumah-rumah pedesaan disekitarnya. Spiez pun tak kalah mempesona dengan kebun anggurnya, membuat mata enggan berkedip. Sebuah terapi cuci mata yang saya idam-idamkan selama ini.

Interlaken adalah kota kecil diantara Danau Thun dan Danau Brienz yang terkenal sebagai pusat wisata adventure Swiss. Potensi alamnya menjanjikan playground sempurna bagi peminat aktivitas ski, trekking, climbing, dan paragliding.

Kota yang begitu bersih dan tenang menjadikan polusi tanah, air, udara, maupun suara seakan dongeng semata.  Demikian kesan yang melekat dibenak saya, sejak kali pertama menapaki Interlaken.

Saya pun memutuskan berkeliling kota sebelum menuju Lauterbrunnen. Pusat kota Interlaken bernama Höheweg, tak lain berupa ruas jalan yang membentang sepanjang stasiun Interlaken West hingga stasiun Interlaken Ost. Höheweg tidak sekadar memiliki souvenir center, butik, hotel, kafe, restoran, dan teater, tetapi juga gereja gothic, Japanesse Garden pertama di Swiss, dan bekas biara Augustinian yang mahsyur.

Biara Augustinian merupakan salah satu pemilik tanah terbesar di Interlaken sebelum akhirnya dibubarkan pada tahun 1484 karena masalah keuangan. Sebagian tanah peninggalan biara Augustinian diakuisi dan dijadikan ruang terbuka seluas 14 hektar bernama Höhematte, dengan Höheweg termasuk didalamnya.

Di dekat tourism office, saya bertemu Deepak yang kemudian menjadi travel mate saya hari itu. Pemuda India yang bermukim di Amsterdam ini memutuskan bergabung karena belum pernah mendengar tentang Trümmelbachfälle walaupun telah berulang kali mengunjungi Swiss.

Berdampingan kami menyusuri Höhematte kemudian berhenti sejenak untuk menikmati pesona kota dari tepian danaunya, tak jauh dari kemewahan Victoria Grand Hotel yang berusia lebih dari 150 tahun. Jauh di atas permukaan tanah terlihat cableways membentang, siap mengantar siapa saja yang ingin menikmati Interlaken dari ketinggian. Di sisi lain, jalur kereta api yang mengular di pegunungan batu menjadi sarana penting untuk menanjak ke Top of Europe; Sang Jungfrau. Julangnya yang megah semakin menambah semangat dan keingintahuan kami akan Trümmelbachfälle.

Kami pun beranjak ke stasiun Interlaken Ost, siap menjelajahi alasan utama berkunjung ke kota di utara Jungfrau ini. Stasiun Interlaken Ost menyediakan paket transportasi lengkap, mencakup tiket kereta pulang pergi Interlaken Ost – Lauterbrunnen dan tiket bus pulang pergi Lauterbrunnen – Trümmelbachfälle.

Kali ini mata dimanjakan oleh hamparan padang rumput menghijau, terlihat serasi dengan aneka bebungaan mekar menghiasi jendela rumah. Sesekali terlihat kawanan sapi asik merumput di tengah padang dan tepian sungai. Sangat khas Swiss.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com