Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malioboro Tujuan Wisata Libur Lebaran

Kompas.com - 23/08/2011, 14:42 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta memperkirakan kawasan Malioboro akan tetap menjadi tujuan wisata utama di wilayah tersebut pada saat libur Lebaran 1432 Hijriah.

"Kepadatan di kawasan Malioboro diperkirakan akan mulai terjadi pada H-3 hingga H+6," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta Yulia Rustiyaningsih di Yogyakarta, Selasa (23/8/2011).      Yulia mengatakan dari tahun sebelumnya, kawasan Malioboro telah menjadi pusat bisnis dan budaya di Kota Yogyakarta. Menurutnya, Malioboro selalu menyedot minat wisatawan terutama pemudik yang berniat merayakan Hari Idul Fitri di Yogyakarta. Oleh karena itu, lanjut Yulia, pihaknya bersama dengan Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Malioboro melakukan sejumlah persiapan untuk menciptakan kenyamanan bagi pemudik yang berwisata di kawasan itu.

"Misalnya, mengintensifkan pemeliharaan terhadap lampu dan taman di sepanjang Malioboro agar tetap terjaga," katanya. Pihaknya juga telah memberikan pembekalan kepada pengemudi becak dan penarik andong untuk selalu memberikan pelayanan terbaik kepada tamu.

Yulia berharap, selain Malioboro, adanya sejumlah kampung wisata yang telah dimiliki Kota Yogyakarta mampu menyedot minat  wisatawan. Seperti Kampung Wisata Dipowinatan dan Cakradiningratan. Ia berharap, jumlah wisatawan ke Yogyakarta selama September bisa mencapai 250.000 orang atau setidaknya sama dengan jumlah wisatawan yang berkunjung saat Lebaran tahun lalu. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta melakukan perhitungan jumlah kunjungan wisatawan per bulan.

"Yang menarik justru adanya kecenderungan peningkatan kunjungan wisatawan asing ke Yogyakarta," katanya. Pada tahun-tahun sebelumnya, rata-rata kunjungan wisatawan asing berkisar 180.000 hingga 200.000 orang. Namun pada 2011 diperkirakan mengalami kenaikan hingga 210.000 wisatawan.

Sementara itu, Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Beringharjo Ujun Junaedi menyebutkan, kecenderungan adanya peningkatan jumlah konsumen di pasar tradisional tersebut sudah mulai terjadi pada pekan kedua bulan puasa.

"Pada H-7 ini, kenaikan pengunjung diperkirakan mencapai 500 persen," katanya. Ia menyebutkan rata-rata pengunjung pada hari biasa berjumlah 60.000 orang.

Ia menyatakan produk fashion terutama baju muslim masih menjadi barang yang paling banyak diburu pengunjung. Selain itu, lanjutnya, pedagang telah berjanji untuk tidak menaikkan harga. Ia menjelaskan untuk memberikan kenyamanan bagi pengunjung, paguyuban mengerahkan 15 personil untuk membantu petugas keamanan yang juga telah disiagakan oleh Dinas Pengelolaan Pasar Kota Yogyakarta.

"Juga ada sejumlah CCTV (closed circuit television) yang ditempatkan di lokasi rawan. Apabila ada tindak kriminal seperti pencopetan, bisa segera ditindaklanjuti," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    KONI Dorong Kota Malang Menjadi Destinasi Sport Tourism

    KONI Dorong Kota Malang Menjadi Destinasi Sport Tourism

    Travel Update
    Koryu Space Japan Foundation: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk

    Koryu Space Japan Foundation: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk

    Travel Tips
    Koryu Space Japan Foundation, Working Space Gratis di Jakarta

    Koryu Space Japan Foundation, Working Space Gratis di Jakarta

    Travel Update
     Legaran Svarnadvipa di Tanah Datar Sumbar, Pertunjukkan Seni untuk Korban Bencana

    Legaran Svarnadvipa di Tanah Datar Sumbar, Pertunjukkan Seni untuk Korban Bencana

    Travel Update
    Pengalaman ke Hutan Kota Babakan Siliwangi Bandung, Menyejukkan Mata

    Pengalaman ke Hutan Kota Babakan Siliwangi Bandung, Menyejukkan Mata

    Jalan Jalan
    Taman Sejarah Bandung: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

    Taman Sejarah Bandung: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

    Jalan Jalan
    Cara ke Pasar Antik Cikapundung di Bandung Naik DAMRI dan Angkot

    Cara ke Pasar Antik Cikapundung di Bandung Naik DAMRI dan Angkot

    Travel Tips
    Larangan 'Study Tour' Disebut Tak Berdampak pada Pariwisata Dieng

    Larangan "Study Tour" Disebut Tak Berdampak pada Pariwisata Dieng

    Travel Update
    Daftar Tanggal Merah dan Cuti Bersama Juni 2024, Bisa Libur 4 Hari

    Daftar Tanggal Merah dan Cuti Bersama Juni 2024, Bisa Libur 4 Hari

    Travel Update
    Ada Anggapan Bali Dijajah Turis Asing, Menparekraf Tidak Setuju

    Ada Anggapan Bali Dijajah Turis Asing, Menparekraf Tidak Setuju

    Travel Update
    Ada Kecelakaan Bus 'Study Tour' Lagi, Sandiaga: Akan Ada Sanksi Tegas

    Ada Kecelakaan Bus "Study Tour" Lagi, Sandiaga: Akan Ada Sanksi Tegas

    Travel Update
    Jadwal Kereta Wisata Ambarawa Relasi Ambarawa-Tuntang Juni 2024

    Jadwal Kereta Wisata Ambarawa Relasi Ambarawa-Tuntang Juni 2024

    Travel Update
    Itinerary 2 Hari 1 Malam di Badui Dalam, Bertemu Warga dan ke Mata Air

    Itinerary 2 Hari 1 Malam di Badui Dalam, Bertemu Warga dan ke Mata Air

    Itinerary
    3 Aktivitas di Taman Sejarah Bandung, Nongkrong Sambil Belajar Sejarah

    3 Aktivitas di Taman Sejarah Bandung, Nongkrong Sambil Belajar Sejarah

    Jalan Jalan
    Rute Naik Angkot ke Taman Sejarah Bandung dari Gedung Sate

    Rute Naik Angkot ke Taman Sejarah Bandung dari Gedung Sate

    Travel Tips
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com