Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Situs Majapahit Jadi Wisata Sejarah

Kompas.com - 20/09/2011, 11:15 WIB
Adhika Pertiwi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan Taman Majapahit yang saat ini sedang dalam proses akan dipercepat oleh pemerintah. Percepatan tersebut terkait dengan kegiatan dengan pelestarian situs Trowulan di Jawa Timur. Nantinya, Taman Majapahit akan diarahkan menjadi taman wisata sejarah dan budaya.

"Semangat pemerintah untuk membangun situs Trowulan karena merupakan situs peninggalan Majapahit, sebuah kerajaan besar yang membawa semangat kesatuan," kata Menbudpar Jero Wacik dalam acara "Penandatanganan Nota Kesepakatan Bersama Pelestarian Cagar Budaya Majapahit dan Pembangunan Taman Majapahit" di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (19/9/2011).

Nota kesepakatan tersebut ditandatangani oleh Menbudpar, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Bupati Mojokerto Mustofa Kamal Pasha, dan Bupati Jombang Suyanto. Hal ini menandai resminya kesepakatan kerjasama antara pemerintah pusat yang diwakili oleh Kemenbudpar dan pemerintahan daerah untuk pelestarian situs Trowulan dalam jangka waktu satu tahun ke depan.

Kehadiran Bupati Jombang dan Bupati Mojokerto dalam penandatanganan nota kesepakatan bersama tersebut adalah karena situs Trowulan berada di dua wilayah kabupaten tersebut. Setengah wilayah situs tersebut terletak di Kabupaten Jombang, sementara setengahnya lagi terletak di Kabupaten Mojokerto.

Trowulan merupakan sebuah situs purbakala yang berasal dari masa Majapahit dan berkembang sejak abad ke 13 hingga abad ke 15. Pada situs yang memiliki luas 11 kali 11 kilometer tersebut, terdapat berbagai peninggalan yang sifatnya monumental maupun yang sifatnya artefaktual.

Dalam lingkup tersebut juga terdapat aktivitas masyarakat di desa sekitar berupa seni, budaya, dan kerajinan. Potensi ini bisa dikembangkan menjadi desa wisata untuk melengkapi wisata sejarah yang ditawarkan Taman Majapahit. Jero menuturkan bahwa dengan adanya undang undang mengenai cagar budaya pemerintah mencoba membangun dan memanfaatkan situs untuk kesejahteraan masyarakat.

"Lingkup situs tersebut tetap kami jadikan cagar budaya, namun kehidupan masyarakat di dalamnya akan tetap dijaga serta dilestarikan. Tidak hanya itu, kami mencoba melakukan pendekatan melalui pemerintah daerah untuk mengajak masyarakat ikut melestarikan situs dan budaya Trowulan," katanya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Soekarwo berharap Taman Majapahit sudah bisa diresmikan pada akhir tahun 2013. Pembangunan Taman Majapahit ini diharapkan dapat menjadi pusat pembelajaran terutama dalam nilai-nilai kearifan bangsa Indonesia di masa lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

    Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

    Travel Update
    Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

    Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

    Travel Update
    3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

    3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

    Travel Update
    Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

    Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

    Hotel Story
    iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

    iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

    Travel Update
    9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

    9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

    Jalan Jalan
    Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

    Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

    Travel Update
    6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

    6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

    Travel Tips
    Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

    Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

    Travel Update
    China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

    China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

    Travel Update
    Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

    Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

    Travel Update
    Daftar Planetarium dan Observatorium di Indonesia

    Daftar Planetarium dan Observatorium di Indonesia

    Jalan Jalan
    Harga Tiket dan Jam Buka Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur

    Harga Tiket dan Jam Buka Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur

    Travel Update
    Bali Maritim Tourism Hub, Gerbang Penghubung Pariwisata di Indonesia Timur

    Bali Maritim Tourism Hub, Gerbang Penghubung Pariwisata di Indonesia Timur

    Travel Update
    Banyak Kasus Pungutan Parkir Liar di Tempat Wisata, Digitalisasi Tiket Parkir Jadi Solusi

    Banyak Kasus Pungutan Parkir Liar di Tempat Wisata, Digitalisasi Tiket Parkir Jadi Solusi

    Travel Update
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com