Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengembangan Desa Wisata Terkendala Promosi

Kompas.com - 14/10/2012, 19:57 WIB

SLEMAN, KOMPAS.com - Pengembangan desa wisata di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, umumnya terkendala lemahnya pengemasan dan keterbatasan promosi. "Kontinuitas kunjungan wisatawan ke desa-desa wisata yang ada juga menjadi permasalahan yang harus segera dipecahkan, agar desa wisata dapat berkembang dengan baik," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sleman, Untoro Budiharjo, Minggu (14/10/2012).

Menurut Untoro, belum berkembangnya sejumlah desa wisata di Sleman, salah satunya disebabkan karena masing-masing desa wisata tumbuh dan berkembang sendiri-sendiri. "Apabila desa-desa wisata dapat saling bersinergi, maka pengembangan dan promosinya dapat dilakukan dengan lebih mudah," katanya.

Keberadaan desa wisata di Sleman merupakan aset yang sangat penting dalam pembangunan kepariwisataan setempat. Dengan keberadaan desa-desa wisata yang masing-masing memiliki keunikan terndiri, tentunya menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung ke Sleman.

"Namun, dalam mengelola desa wisata tidak cukup hanya bermodal semangat, karena desa wisata harus dikelola dengan baik, profesional, dan harus bisa memberikan kepuasan kepada wisatawan," katanya seraya menyebutkan potensi yang dimiliki desa wisata harus dikemas dengan apik dan menarik.

Untoro memaparkan desa-desa wisata yang ada di Sleman dapat berkembang dengan baik, dengan tetap mempertahankan ciri khas, karakter keunikan, serta keunggulan masing-masing. "Karakter desa wisata yang beragam harus tetap dipertahankan, karena di situlah letak daya tarik utama bagi pengunjung," katanya.

Semakin banyaknya desa wisata yang dikelola secara baik oleh masyarakat, sambung Untoro, tentunya akan menambah jumlah wisatawan yang berkunjung ke Sleman. "Melalui pengembangan desa wisata, masyarakat dipacu untuk mengembangkan potensi yang ada di desanya. Dengan demikian, langkah pengembangan desa wisata selain untuk menambah obyek wisata, juga bertujuan meningkatkan produktivitas masyarakat," tambah Untoro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com