Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daya Saing Pariwisata Yogyakarta Mulai Menurun

Kompas.com - 21/01/2013, 18:48 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Biro Perjalanan Wisata (Asita) Chapter Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merasakan ada gejala penurunan daya saing pariwisata Yogyakarta dalam beberapa tahun terakhir.

"Daya saing pariwisata Yogya sudah mulai kami rasakan menurun dalam beberapa waktu terakhir ini," kata Sekjen Asita Chapter Yogyakarta, Hendro Listiyanto dalam diskusi "Prospek Daya Saing Pariwisata Yogyakarta 2013" di Yogyakarta, Senin (21/1/2013).

Ia mengatakan hal itu terindikasi dari sudah mulai menurunnya minat wisatawan, khususnya wisatawan mancanegara (wisman) untuk berkunjung ke Yogyakarta.

Menurut Hendro, industri pariwisata di kota itu kini sudah mulai merasakan Yogyakarta sudah bukan lagi destinasi wisata kedua setelah Bali. "Kita sudah kalah dengan Bandung, yang lebih murah untuk dipaketkan dan ditawarkan kepada wisatawan," katanya.

Hendro melanjutkan, banyak target pasar potensial yang tidak masuk ke Yogyakarta. "Kunjungan wisatawan India, Korea Selatan, dan Rusia meningkat ke Bali tapi mereka tidak masuk ke Yogyakarta," katanya.

Turis asal Taiwan, misalnya, sebelum krisis moneter pada 1997 terhitung yang terbesar dari waktu ke waktu berkunjung ke Yogyakarta, bahkan mencapai 400 ribu-500 ribu orang per bulan, tapi kini hampir tidak ada satu pun yang berkunjung ke Kota Gudeg itu.

Ketua Asita Chapter DIY, Edwin Ismedi Himna pada kesempatan yang sama berpendapat, gejala penurunan daya saing pariwisata Yogyakarta salah satunya disebabkan mahalnya harga paket wisata ke Yogyakarta.

"Harga-harga tiket masuk ke daya tarik wisata kita mahal, Borobudur misalnya saat ini mencapai 20 dollar AS per orang. Ini bukan harga yang rasional," katanya.

Selama ini wisman memilih Bali sebagai destinasi utama mereka dan ketika sampai di Pulau Dewata itu mereka diberi pilihan paket wisata optional di antaranya Yogyakarta, Tanah Toraja, ataupun Lombok. "Faktanya hampir tidak ada yang memilih Yogyakarta karena harganya yang paling mahal dibandingkan destinasi optional lainnya," katanya.

Untuk itu Asita DIY minta para pengelola destinasi wisata sekaligus para pembuat kebijakan untuk duduk bersama dan melibatkan pelaku industri ketika memutuskan kebijakan yang terkait dengan sektor pariwisata.

"Menaikkan harga tiket masuk juga harus melibatkan industri pariwisata. Ini semua demi daya saing pariwisata Yogyakarta yang lebih baik," tambah Edwin Ismedi Himna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Travel Update
Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Travel Update
Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Travel Update
Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut 'Flare' di Gunung Andong

Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut "Flare" di Gunung Andong

Travel Update
Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Travel Tips
Taman Burung-Anggrek di Papua: Lokasi dan Harga Tiket Masuk

Taman Burung-Anggrek di Papua: Lokasi dan Harga Tiket Masuk

Travel Update
5 Air Terjun di Probolinggo, Ada Air Terjun Tertinggi di Jawa

5 Air Terjun di Probolinggo, Ada Air Terjun Tertinggi di Jawa

Jalan Jalan
4 Festival di Hong Kong untuk Dikunjungi pada Mei 2024

4 Festival di Hong Kong untuk Dikunjungi pada Mei 2024

Jalan Jalan
Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Jalan Jalan
Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Travel Update
5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

Travel Tips
Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Travel Update
Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Travel Update
Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com