Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moustache Brothers, Melawak untuk Demokrasi di Myanmar

Kompas.com - 03/08/2013, 16:11 WIB
Fira Abdurachman

Penulis

KOMPAS.com - Tiga bersaudara: U Par Lay Lay, U Lu Zaw, dan Lu Maw dijuluki Moustache Brothers atau kumis bersaudara karena ketiganya sama-sama berkumis tebal. Ketiganya juga aktivis pro demokrasi di Myanmar. Satu hal yang membedakan ketiganya dengan aktivis pro demokrasi di Myanmar lainnya adalah mereka berjuang di panggung teater lawak.

Tiada hari tanpa melawak bagi Moustache Brothers. Mereka menggelar pergelaran di garasi rumah mereka di Mandalay, Myanmar setiap hari. Tempat dan aksesorisnya tidaklah mewah. Panggung hanya dibuat sederhana berukuran 2x4 meter persegi. Tempat duduk penonton adalah kursi plastik. Di sekililing panggung terdapat puluhan boneka kayu dan alat musik tradisional khas Myanmar.

KOMPAS.COM/FIRA ABDURACHMAN Penampilan Moustache Brothers. Mereke berprofesi sebagai pelawak dan juga aktivis pro demokrasi di Myanmar.

"Berapa pun yang nonton, kami tetap melawak. Demi demokrasi di Myanmar," tegas Lu Maw. Bersama Kompas.com ada 6 turis asal Jerman, Korea Selatan dan Belanda yang juga menonton pertunjukkan. Sampai saat ini hanya turis asing yang diperbolehkan menonton Moustache Brothers. Karcis dijual seharga 8.000 Kyat atau setara dengan Rp 85.000. Pertunjukan dimulai pukul 8 sampai 10 malam.

Dalam lawakannya ketiga bersaudara ini menyuarakan kondisi yang dirasakan rakyat Myanmar. Beberapa isu yang diangkat adalah ketidakadilan penegakan hukum, kesejahteraan, dan korupsi. Kata Lu Maw, "Kami bahagia, karena lawakan kami membuat pemimpin kami, Aung San Suu Kyi, tertawa terbahak–bahak".

Bukan hanya melawak, dibantu sepupu dan istri–istri ketiga bersaudara ini juga mempertunjukkan berbagai macam tarian tradisional Myanmar yang asal namanya adalah Burma.

"Kami juga ingin melestarikan dan menunjukkan kepada dunia tentang keindahan budaya Burma. Kalau bukan kami, siapa lagi yang mencintai Myanmar," ucap Lu Maw.

KOMPAS.COM/FIRA ABDURACHMAN Penampilan Moustache Brothers. Mereke berprofesi sebagai pelawak dan juga aktivis pro demokrasi di Myanmar.

Moustache Brothers sudah melawak sejak 50 tahun silam. Lu Maw menjelaskan bahwa keluarganya adalah keluarga seniman. "Dulu ayah saya juga pelawak," katanya.

Dua dari tiga bersaudara, U Par Lay Lay dan U Lu Zaw sempat ditangkap oleh rejim yang berkuasa karena aktivitas melawaknya. Keduanya bebas sejak 2003 silam setelah dipenjara 7 tahun. Hanya Lu Maw yang tidak pernah ditangkap. “Saya paling muda. Saya senang main hide and seek (petak umpet/sembunyi) di belakang mereka berdua ha-ha-ha...," kata Lu Maw sambil berkelakar.

Ketiga bersaudara ini sudah memasuki usia di atas 60 tahun, umur yang tidak tergolong muda. "Dukung kami dengan menyebarkan tentang Moustache Brothers kepada teman–teman di negara Anda," ujar Lu Maw kepada para penontonnya dari atas panggung.

KOMPAS.COM/FIRA ABDURACHMAN Penampilan Moustache Brothers. Mereke berprofesi sebagai pelawak dan juga aktivis pro demokrasi di Myanmar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Travel Update
Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Travel Update
6 Hotel Dekat Beach City International Stadium Ancol, mulai Rp 250.000

6 Hotel Dekat Beach City International Stadium Ancol, mulai Rp 250.000

Hotel Story
4 Hotel Dekat Pantai di Cilacap, Tarif Rp 250.000-an

4 Hotel Dekat Pantai di Cilacap, Tarif Rp 250.000-an

Hotel Story
5 Wisata Air Terjun di Karanganyar, Ada Ngargoyoso dan Jumog

5 Wisata Air Terjun di Karanganyar, Ada Ngargoyoso dan Jumog

Jalan Jalan
Pengalaman ke Desa Wisata Koto Kaciak, Coba Panen Madu Lebah Galo-Galo

Pengalaman ke Desa Wisata Koto Kaciak, Coba Panen Madu Lebah Galo-Galo

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com