Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pariwisata dan Air Tak Bisa Dipisahkan

Kompas.com - 18/09/2013, 14:26 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) I Gede Pitana mengatakan penggunaan air tak bisa dipisahkan dari pariwisata. Misalnya saja, menurut Pitana, dalam hal pelayanan hotel dan restoran.

"Pariwisata sebagai pengguna air sangat banyak menggunakan air entah untuk hotel maupun restoran," ujar Pitana di Gedung Sapta Pesona Kemenparekraf, Selasa (17/9/2013).

Oleh karena itu, selain sebagai pengguna air, pariwisata pun harus dapat sebagai pelestari air. "Pariwisata sebagai wahana yang bagus untuk melestarikan air," tambah Pitana.

Sebagai salah satu usaha melestarikan air, pada kesempatan yang sama Azril Azahari dari Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Trisakti mengatakan, pihaknya sedang mengembangkan Taman Bambu di Taman Nasional Gunung Ciremai, Jawa Barat.

"Kami menanam pohon bambu, ternyata bambu bisa menyerap air dan CO2 (karbon dioksida) sangat tinggi dan melepas O2 (oksigen) sangat tinggi. Bambu ini tanaman nenek moyang kita, dahulu antar desa dibatas dengan bambu," kata Azril.

"Maka kita kembali lagi kepada kehidupan nenek moyang kita dulu. Dia (bambu) bisa mencegah longsor. Kami sedang  mengembangkan taman nasional bambu di dalam Taman Nasional Gunung Ciremai di bawah kaki Gunung Ciremai," tambahnya.

Perihal manfaat bambu, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar menimpali bambu tak hanya bermanfaat untuk air juga untuk berkesenian.

"Bambu tak hanya manfaat buat air juga untuk berkesenian. Makanya kita gelar festival musik bambu. Angklung sangat terkenal di luar (luar negeri). Kuliner bambu tiap tahun banyak sekali," kata Sapta.

KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO Wisatawan menikmati fasilitas kolam renang dengan panorama Samudera Hindia di Karma Kandara, Bali, Sabtu (22/1/2011). Resort yang terletak di atas tebing dengan panorama Samudera Hindia ini menerima penghargaan CNBC sebagai Best New Resort in Indonesia and Indonesia's Best Development pada tahun 2009.
Keterkaitan pemanfaatan air dan pariwisata tersebut akan dibahas pada seminar yang akan digelar Kemenparekraf pada 24 September 2013 di Gedung Sapta Pesona dengan mengangkat tema: "Membangun Pariwisata, Melestarikan Air".

Penyelenggaraan seminar tersebut dalam rangka menyambut Hari Pariwisata Dunia (World Tourism Day) setiap tanggal 27 September. Adapun tema air yang diangkat adalah mengikuti ketetapan dari Badan Pariwisata Dunia (United Nations World Tourism Organization/UN-WTO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com