"Paradigma memandang pariwisata harus diubah, karena para pembuat kebijakan sampai saat ini tidak pernah percaya bahwa sektor pariwisata ini adalah devisa ’maker’," kata Tantowi Yahya yang juga Ketua Umum Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta lagu dan Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI) itu di Jakarta, Senin (23/9/2013).
Dia mencontohkan, anggaran khusus untuk promosi pariwisata Indonesia sebesar Rp 300 miliar dinilai sangat rendah. Padahal, lanjut Tantowi, anggaran promosi untuk sebuah merek rokok terbaru di Indonesia bisa mencapai Rp 5 triliun. "Kita jadi cenderung menyalahkan pemerintah untuk anggaran yang kecil ini, tapi memang kemudian harus disadari bahwa kemampuan APBN masih terbatas," katanya.
Oleh karena itu, Tantowi berharap siapa pun yang akan memegang tampuk kepemimpinan tahun depan harus mampu mengubah paradigma soal pariwisata.
Menurut Tantowi, pariwisata harus ditempatkan sebagai sektor yang penting dan mendapatkan perhatian serius termasuk dari sisi alokasi anggaran.
"Ironisnya sektor pariwisata yang jelas-jelas memberdayakan ekonomi rakyat belum mendapatkan alokasi anggaran yang lumayan cukup," katanya.
Tantowi menyarankan pemerintah agar ke depan memiliki sikap dan kebijakan yang lebih memihak pada sektor pariwisata.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.