Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asyiknya Berburu Mahakarya Indonesia Berhadiah Rp 99 Juta

Kompas.com - 13/10/2013, 15:02 WIB
Indra Akuntono

Penulis

WAKATOBI, KOMPAS.com - Pesona alam dan kekayaan budaya Indonesia tersebar sampai ke pelosok nusantara, serta diakui dunia. Namun, karena jumlahnya yang terlalu banyak, tak sedikit budaya yang kini mulai tenggelam, terlupakan, bahkan terancam punah.

Sadar dengan fenomena itu, digelarlah Potret Mahakarya Indonesia. Sebuah event yang digagas oleh Dji Sam Soe, untuk mengangkat kembali kekayaan alam dan budaya Indonesia melalui sebuah foto agar dikenal kembali dikenal sampai tingkat dunia.

Manager Event PT HM Sampoerna, Dedi Zulfikri mengatakan, dari sekitar 280.000 karya foto yang masuk sejak bulan Mei 2013, disaring menjadi 24 finalis, dan ditentukan tiga pemenang utama untuk kategori kebudayaan, fesyen, dan landskap. Tim juri yang melakukan seleksi adalah para fotografer kenamaan, seperti Oscar Matulloh, Kristupa Saragih, dan Barry Kusuma. Para pemenangnya masing-masing mendapatkan hadiah uang sebesar Rp 99 juta.

Seleksi foto dalam Potret Mahakarya Indonesia dilakukan sejak Juni 2013. Para finalis yang beruntung berkesempatan mengikuti hunting foto bersama di Makassar dan Wakatobi pada 10-13 Oktober 2013.

Berikut adalah tiga karya foto yang terpilih menjadi pemenang utama. Pertama, Albertus Widi Nugroho, dengan foto berjudul "Jelang Pentas" diambil dari festival Jathilan, di Wonosari, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Albertus Widi Nugroho Foto berjudul Jelang Pentas karya Albertus Widi Nugroho
Menurut mantan fotografer Nova ini, foto yang ia kirimkan mampu mewakili kebudayaan Jawa. Selain itu, Widi sengaja memberi judul Jelang Pentas pada foto yang menampilkan seorang Anoman karena ingin memberi pesan pada geliat politik tanah air jelang masuknya waktu pemilihan umum.

"Judul 'Jelang Pentas', ada Anoman yang petakilan, kalau dihubungkan sesuai dengan Indonesia saat ini, jelang 2014, jelang tahun politik, bisa dikaitkan sendiri," kata Widi, seusai pengumuman pemenang utama Potret Mahakarya Indonesia, di Pulau Wangi-wangi, Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Sabtu (12/10/2013) malam.

Kedua, Bobby Worotikan mengambil potret "Gunung Klabat" berselimut kabut saat matahari terbit dari sebuah jembatan yang selalu ia lewati setiap hari saat berangkat dari rumah menuju kantornya. Pegawai Negeri Sipil di Manado ini memilih foto gunung tertinggi di Sulawesi Utara itu karena suasana alamnya dianggap mampu mewakili kekayaan alam Indonesia di kancah dunia.

Arifin Al Alamudin Foto berjudul Gotong Simalungun karya Arifin Al Alamudin
Ketiga, Arifin Al Alamudin mengabadikan acara adat di Simalungun, Sumatera Utara. Foto yang ia lombakan diberi judul "Gotong Simalungun". Awalnya Arifin ragu mengambil judul tersebut, namun akhirnya tetap dipilih dan keluar sebagai pemenang utama.

Dia menjelaskan, daya tarik dari foto tersebut adalah karena nilai sejarah di balik Gotong Simalungun. Gotong adalah nama penutup kepala orang Simalungun, yang ditiru dari penutup kepala orang Melayu, dan motifnya diambil dari motif Jawa. "Saya mau menyampaikan (melalui foto), (orang) Simalungun ingin menyatukan adat yang berbeda itu, bisa menyatukan adat jawa, melayu, dan batak," kata Arifin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com