Menurut Mari, Joop Ave memberikan pemahaman kepada pelaku pariwisata terkait tentang bagaimana promosi pariwisata di Indonesia harus dilakukan tanpa meninggalkan unsur budaya lokal sejak 1970-1990-an.
"Buktinya Bali, banyak yang berkunjung ke sini bukan hanya mencari pantai ataupun tempat rekreasinya, tapi karena budayanya yang telah berhasil dipromosikan," kata Mari.
Dalam acara yang berlangsung secara militer itu juga hadir Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik, Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Wisnu Bawa Tenaya, dan Kapolda Bali Irjen Pol Albertus Julius Benny Mokalu. Prosesi kremasi berlangsung secara khidmat di Krematorium Taman Mumbul, Nusa Dua, Kabupaten Badung.
Menparekraf menilai salah satu warisan Joop Ave tentang pengembangan sektor pariwisata adalah memaksimalkan sumber daya manusia sebagai penunjang utama. "Makanya Pak Joop ikut memprakarsai berdirinya Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bali," ujarnya.
Sementara itu, I Gede Ardika selaku perwakilan keluarga Joop Ave mengatakan abu jenazah tidak akan ditaburkan seluruhnya ke laut. "Sebagian lagi akan disimpan oleh keluarga," ujar Ardika.
Dia mengatakan sesuai dengan kesepakatan pihak keluarga, abu jenazah ditaburkan di Pantai Matahari Terbit, Sanur, Denpasar. "Dengan begitu Pak Joop akan selalu berada di Bali," kata Ardika.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.