Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Istidjab M Danunagoro mengungkapkan pembersihan gedung bertingkat dari abu vulkanik tidak murah karena meliputi gedung secara keseluruhan. “Misalkan saja hotel bintang empat dengan 200 kamar, paling tidak membutuhkan waktu tiga minggu dan biaya Rp 25 juta,” ujarnya di Yogyakarta, Selasa (25/2/2014).
Istidjab menjelaskan dalam setahun, hotel berbintang paling tidak dua kali melakukan pembersihan gedung secara keseluruhan. Akibat terkena debu vulkanik, seluruh hotel di Yogyakarta melakukannya secara serentak.
Berbeda dengan pembersihan gedung yang dilakukan hotel secara reguler, pembersihan akibat debu vulkanik membutuhkan waktu dan biaya ekstra karena ketebalan maupun karakter debu berbeda dari biasanya.
“Kalau biaya pembersihan secara reguler, estimasi untuk hotel bintang empat biaya sekitar Rp15 juta dan memakan waktu sekitar dua minggu,” ujarnya.
Terkait terjangan abu vulkanik, PHRI DIY melaporkan hingga kini masih ada sejumlah hotel yang melakukan pembersihan terutama bagian yang tersulit adalah kolam renang, karena tidak cukup dikuras sekali saja.
Dari pantauan PHRI, Istidjab mengungkapkan Hotel Shapire mulai membuka kolam renang Senin (24/2/2014), Hotel Jayakarta Selasa (25/2/2014) sementara Hotel Grand Quality Rabu (26/2/2014). “Semoga pekan ini semua kolam renang hotel sudah dibuka,” kata Istidjab. (Tribun Jogja/Victor Mahrizal)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.