Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati Sore di Jantung Kota Makassar

Kompas.com - 30/05/2014, 16:03 WIB
Kontributor Travel, Sri Noviyanti

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com – Semilir angin sore menyapa lembut setiap orang di Jalan Penghibur, Makassar. Inilah jantung kota Makassar yang hampir tiap sore dipenuhi pengunjung, baik wisatawan ataupun penduduk setempat.

Langit biru dengan pemandangan laut lepas menjadi latar yang indah bagi para pengunjung. Tulisan besar berwarna merah yaitu City of Makassar bak menyapa selamat datang bagi siapapun yang mengunjungi atau sekadar melewati jalan ini. Di situ lah tempat favorit pelancong menghabiskan sore.

Para remaja tampak bersuka cita, mengobrol santai atau berbagi tawa renyah dengan teman-temannya. Ada pula keluarga yang menghabiskan sore dengan duduk-duduk berasa anak-anak yang asyik berlari-larian. Hingga muda-mudi yang terlihat malu-malu berjalan berdua menikmati senja.

Sebenarnya tak hanya sore sepanjang Jalan Penghibur ini dipenuhi tamu, sejak pagi tempat ini sudah ramai dikunjungi. Terik matahari Makassar pun tak menyurutkan para pengunjung untuk urung datang ke jantung kota yang indah ini.

Hanya saja, sore adalah waktu terbaik menikmati kawasan ini. Sebab pengunjung dapat melihat matahari terbenam. Sayang karena ramainya pengunjung, sepanjang lokasi ini juga dipenuhi sampah.  Walaupun begitu, masih ada tiga hal yang dapat dinikmati saat mengunjungi Jalan Penghibur.

KOMPAS.com/SRI NOVIYANTI Masjid Amirul Mukminin merupakan Masjid Terapung yang berlokasi di jantung kota Makassar

Pertama adalah Masjid Terapung. Dari sisi kiri Jalan Penghibur, terlihat masjid megah yang berdiri di tengah laut. Ini adalah masjid terapung bernama Masjid Amirul Mukminin.

Selain menjadi tempat ibadah umat islam, masjid ini juga merupakan tempat wisata. Mulai dari sepanjang pelataran masjid biasanya dipenuhi pengunjung yang asyik berfoto-foto, sedang di depannya banyak penjaja makanan khas Makassar.

Daya tarik lainnya adalah Pantai Losari yang berada di sisi paling kanan dari bangunan huruf City of Makassar. Lokasi ini juga menjadi tempat favorit menikmati sore. Tetapi jangan harap pantai ini sama dengan pantai kebanyakan. Tak ada pasir pantai ataupun pohon-pohon kelapa di tepinya.

Tepian pantai berisi bangunan permanen tepat di atas laut. Sehingga pengunjung tak dapat bersentuhan langsung dengan bibir pantai. Tetapi untuk turun ke pantai, pengunjung dapat menyewa sepeda air atau perahu kecil yang disediakan


KOMPAS.com/SRI NOVIYANTI Es Pisang Ijo, makanan khas Makassar

Tak lengkap memang bila datang ke Makassar tak mencicipi warisan kulinernya. Daya tarik ketiga adalah wisata kuliner. Di sepanjang jalan ini banyak penjaja makanan. Sebut saja mulai dari Es Pisang Ijo, Keripik Ubi, Coto Makassar, Bubur Ayam, dan Nasi Kuning.

Tak ketinggalan, di sepanjang tepi jalannya ramai dengan gerobak penjaja Pisang Epe. Kuliner khas yang satu ini memang paling pas dinikmati menjelang sore tiba, gerobak penjajanya bisa ditemui di tiap tiga meter tepi jalan.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

Travel Update
Long Weekend, Ada Rekayasa Lalu Lintas di Jalanan Kota Yogyakarta

Long Weekend, Ada Rekayasa Lalu Lintas di Jalanan Kota Yogyakarta

Travel Update
5 Hotel Dekat Yogyakarta International Airport, 5 Menit dari Bandara

5 Hotel Dekat Yogyakarta International Airport, 5 Menit dari Bandara

Hotel Story
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com