Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lukisan Kamasan Tetap Mempertahankan Fungsi Sosial

Kompas.com - 22/06/2014, 14:26 WIB
DENPASAR, KOMPAS.com - Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana menggelar seminar global "Kamasan: Daya Jelajah Seni Lukis Klasik Bali" menampilkan pembicara Dr Siobhan Campbell dari University of Sydney, Australia.

"Seminar terbuka untuk umum secara gratis dijadwalkan hari Selasa (24/6/2014) nanti pukul 09.00 di Fakultas Sasra Unud," kata Kepala Program Studi Magister (S-2) Kajian Pariwisata Universitas Udayana Prof Dr I Nyoman Darma Putra, M.Litt di Denpasar, Sabtu (21/6/2014).

Ia mengatakan, lukisan tradisional Kamasan sering dijadikan contoh ketahanan budaya tradisional Bali dalam menghadapi globalisasi dan munculnya bentuk-bentuk seni dan budaya material baru dengan identitas tradisional yang kuat.

Dr Siobhan akan membahas tradisi lukisan Desa Kamasan, Kabupaten Klungkung, dan hubungannya dengan koleksi seni lukis klasik Bali yang memiliki daya jelajah lokal dan global yang luar biasa.

Lukisan Kamasan hingga kini tetap mempertahankan fungsi sosial dan keagamaan yang penting dalam budaya lokal.

Prof Darma Putra menambahkan, lukisan klasik Kamasan memiliki sejarah interaksi antara agen-agen global dan lokal yang telah menghasilkan lukisan yang beredar di luar daerah setempat.

Lukisan gaya Kamasan kini dikoleksi pencinta seni dan museum di berbagai negara di belahan dunia. "Penjelajahan peredaran lukisan dan hubungan antara seniman serta kolektor mengungkapkan interaksi bernuansa lokal dan global yang menjadi ciri transformasi yang sedang berlangsung dalam praktik budaya tradisional Bali," ujar Darma Putra.

Kamasan adalah salah satu Desa di Kabupaten Klungkung, Bali yang memiliki nilai historis, karena salah seorang warganya, Ida Bagus Gelgel (alm), seniman serba bisa, pernah mendapat penghargaan seni dari pemerintah Perancis pada tahun 1930.

Penghargaan dunia internasional itu, diraihnya berkat keahlian menciptakan karya seni yang bermutu di atas kanvas saat yang bersangkutan mengadakan pameran ke beberapa negara di belahan dunia.

Berkat promosi lewat pameran perdana seniman Bali ke mancanegara itu, Pulau Dewata mulai dikenal dan sejak saat itu pula, seniman asing berdatangan dan memilih kawasan Ubud, sebagai tempat untuk mengembangkan kreativitas seni.

Klungkung, khususnya Desa Kamasan merupakan cikal bakal pengembangan seni lukis tradisional di Bali, karena 84 tahun silam hasil kreativitas seniman setempat sudah mampu berbicara di tingkat nasional maupun internasional. Namun, dalam perkembangannya seni lukis Klungkung, khususnya Desa Kamasan, tetap tampil dengan ciri khas tradisional yakni lukisan wayang Kamasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com