Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Saja Permasalahan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif?

Kompas.com - 14/08/2014, 14:37 WIB
Kontributor Travel, Sri Noviyanti

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Di balik berkembangnya bidang pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia, nyatanya masih ada hal-hal yang dianggap menjadi masalah dibaliknya. Hal tersebut diungkapkan oleh Badan Promosi Pariwisata Indonesia (BPPI). Permasalahan ini, dibagi dalam dua hal, bidang pariwisata lalu ekonomi kreatif yang dapat mengakibatkan tidak optimalnya tujuan pembangunan ekonomi nasional dari kedua bidang ini.

"Banyak hal yang menyebabkan hal ini terjadi," ungkap Ketua BPPI Sarwo Budi Wiryanti Sukamdani saat konferensi pers di Hotel Grand Sahid Jaya, Rabu (13/8/2014).

Dia mengklasifikasikannya menjadi dua hal. Pertama dalam bidang pariwisata. Ada tujuh poin yang disebutkan. "Sarana dan prasarana, Sumber Daya Manusia (SDM), komunikasi dan publikasi, kebijakan dan peraturan, teknologi informasi, masyarakat dan investasi penting untuk diperhatikan," tutur Yanti.

KOMPAS/MEGANDIKA WICAKSON Esly S Lambung, pemilik industri rumah tangga kerajinan anyaman Galilea, menunjukkan sejumlah kerajinan rotan, antara lain tas, topi, tikar, dan tas laptop, di rumahnya di Jalan Sultan Badarudin, Palangkaraya, Kalteng, Minggu (22/6/2014). Setiap bulan rata-rata dia dapat memproduksi 500 unit kerajinan anyaman rotan dan dibantu 20-25 pekerja. Tas dijual seharga Rp 100.000-Rp 500.000 per unit. Pemasukannya setiap bulan mencapai Rp 5 juta, bahkan jika ada banyak pesanan bisa lebih dari Rp 100 juta.
Melanjutkan paparannya, Yanti juga menyebutkan poin-poin yang menjadi masalah utama bidang ekonomi kreatif. "Untuk ekonomi kreatif ada enam hal, yang memang terasa. Sumber Daya Manusia (SDM), teknologi, pemasaran, akses dan pembiayaan, institusi yang dapat berupa kelembagaan, kebijakan ataupun berupa apresiasi. Terakhir, industri kreatif itu sendiri," lanjutnya.

Selama ini, tambah Yanti, pemerintah belum menetapkan pariwisata sebagai prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM), untuk itu Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) akan memberikan prioritas tinggi setelah sektor pendidikan dan kebudayaan, sektor kesehatan serta anggaran promosi yang dinilai harus ditingkatkan secara signifikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com