Jumlah wisatawan muda yang menjadi mayoritas dan memiliki perilaku yang cukup unik akhirnya menjadi tren tersendiri yang berkembang di dunia pariwisata. Itulah yang dijadikan dasar oleh Singapore Tourism Board (STB) bekerja sama dengan TTG Asia yang menggelar acara Diskusi Panelis sebagai pembuka dari ragkaian acara industri pariwisata Asia, TravelRave 2014. Sedikit informasi, TravelRave merupakan pameran industri pariwisata tahunan di kawasan Asia yang kembali diselenggarakan di Singapura 27-31 Oktober 2014.
Beberapa panelis yang merupakan pemimpin industri pariwisata turut mengisi diskusi panel yang digelar di Jakarta, Selasa (26/8/2014) tersebut.
Generasi Millenial yang dimaksud ialah wisatawan muda yang memang memiliki perilaku cukup unik dalam perencanaan destinasi wisata.
"Perilaku generasi Millenial cukup unik, para pelaku di bidang pariwisata harus mengenalnya. Mereka (generasi millenial) memfokuskan diri pada penggunaan internet, hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan dua kali lipat dari pembelian tiket secara online," kata Associate Principal, McKinsey & Co, Ajay Sohoni.
Kemudian tren AMTs ini menjadi pengaruh pada wisatawan muda lainnya, termasuk wisatawan Indonesia. Tetapi, uniknya wisatawan muda Indonesia masih mendukung produk-produk lokal saat mereka melakukan destinasi wisata.
Sepakat dengan hal tersebut, CEO dari Panorama Group, Budi Tirtawisata menyatakan bahwa hal itu menjadi peluang besar bagi para pelaku industri wisata khususnya Indonesia. "Kita harus memahami mereka dan mengetahui apa saja yang mereka butuhkan agar peluang ini tak sia-sia," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.