Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melalui Bali, Kalimantan Berupaya Menjaring Wisatawan

Kompas.com - 25/08/2014, 19:08 WIB
DENPASAR, KOMPAS.com - Bali memang menjadi magnet untuk mendatangkan wisatawan nusantara dan asing ke Indonesia. Wajar jika Pemda se-Kalimantan berusaha mempromosikan keindahan Kalimantan melalui Pulau Dewata dengan harapan magnet itu tersalurkan ke kawasan Borneo. Karena itu gagasan dan program Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sejak tahun 2004 bekerja sama dengan pemda se-Kalimantan melaksanakan "Borneo Extravaganza" untuk mengembangkan industri pariwisata daerah tersebut.

Direktur Jenderal Pemasaran Pariwisata Kemenparekraf, Esthy Reko Astuti pada acara "Borneo Extravaganza 2014" di Kuta, Bali, Sabtu (23/8/2014)mengatakan pemerintah mendorong dan menggelar banyak kegiatan budaya di berbagai daerah untuk meningkatkan kunjungan.

Esthy mengatakan kegiatan promosi dan pemasaran menjadi bagian penting industri pariwisata masa depan sehingga dua hal itu harus dilakukan dengan fokus dan tepat sasaran. Peningkatan fasilitas wisata, pengembangan destinasi wisata yang unik dan promosi terus menerus merupakan bagian sangat penting untuk mendorong pariwisata.

Esthy Reko Astuti mengatakan pemilihan tema "Kalimantan-The Real Borneo" pada kegiatan "Borneo Extravaganza" tahun ini ingin menunjukkan bahwa dahulu Pulau Kalimantan dikenal dengan sebutan "Borneo" dan sampai sekarang di mancanegara nama ini masih melekat.  

KOMPAS/DEFRI WERDIONO Warga Dayak Bakumpai di Desa Bagus, Kecamatan Marabahan, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, mengarak pasangan pengantin Anton Hilman (27) dan Rima Wahyuningsih (24) yang naik naga-nagaan berkeliling kampung yang lokasinya di tepian Sungai Barito, Minggu (27/10/2013).
Menurut Esthy, pameran "Borneo Extravaganza" dilihat dari data terbukti dapat mendorong peningkatan kunjungan wisata ke provinsi di Kalimantan. Dari tahun ke tahun sejak tahun 2004, di mana "Borneo Extravaganza" diselenggarkan pertama kali sebagai inisiatif Kemenparekraf, telah terjadi peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman). Tahun 2013 jumlah wisman ke Kalimantan mencapai 30.687 orang atau meningkat 26,15 persen dibandingkan tahun 2008 yang berjumlah 24.326 orang.

"Demikian juga Kalimantan Timur menunjukkan peningkatan kunjungan wisatawan. Data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kaltim menyebutkan, jumlah kunjungan wisnus dan wisman tahun 2008 sebanyak 824.002 orang dan tahun 2013 meningkat menjadi 1.061.389 orang," katanya.

Jumlah obyek wisata di Kaltim juga bertambah. Tahun 2008 obyek wisata Kaltim jumlahnya sebanyak 393 tempat wisata, sedangkan untuk 2013 jumlahnya meningkat hingga mencapai 425 tempat wisata.

Hal ini berdampak kepada peningkatan pendapatan daerah Kaltim dari sektor pelayanan pariwisata tahun 2013 sebesar Rp 374,99 miliar atau naik 22,35 persen jika dibandingkan tahun 2008 yang sebesar Rp 291,19 miliar. Selain itu, tren peningkatan jumlah kunjungan juga diperlihatkan provinsi Kalimantan Tengah, yang mencatat tingkat kunjungan naik 4,59 persen di tahun 2013 sebanyak 46.198 orang dibandingkan tahun 2012 sebanyak 44.079 orang.

BARRY KUSUMA Suku Dayak
"Tidak ketingggalan, kedatangan wisatawan nusantara ke provinsi Kalimantan Selatan juga mengalami peningkatan pada tahun 2012 mencapai 517.197 orang dan tahun 2013 berjumlah 540.906 orang atau naik sebesar 4,58 persen," tutur Esthy.

Selain menghadirkan peserta pameran dari Pemda Kalimantan, biro perjalanan wisata (BPW) juga ikut serta dalam pameran ini dengan menawarkan berbagai paket perjalanan wisata Kalimantan. BPW berperan penting dalam peningkatan jumlah kunjungan.

"Borneo Extravaganza" diadakan di Bali untuk menggairahkan biro-biro perjalanan wisata di Pulau Dewata untuk "menjual" Kalimantan. Keikutsertaan 25 BPW dari Bali, Surabaya dan Jakarta dalam 'Travel Agency Meeting' merupakan unsur penting dari "Borneo Extravaganza" dan menunjukkan peningkatan minat BPW untuk menjual Kalimantan kepada para wisman.

Dalam acara ini, lanjut Esthy, di samping menampilkan potensi "ecotourism" seperti Hutan Konservasi Orangutan Tanjung Puting, diving di Kepulauan Derawan dan potensi sungai seperti River Cruise di Sungai Rungan dan Kahayan, juga ada penampilan berbagai atraksi budaya Dayak, Tionghoa dan Tarian Melayu serta berbagai kerajian khas Kalimantan yang didatangkan langsung dari Kalimantan.

KOMPAS IMAGES / FIKRI HIDAYAT Pasar terapung Sungai Martapura di pusat Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, 23 Maret 2014. Berbeda dengan pasar terapung lainnya di Kalsel, pasar terapung yang baru ada setahun ini sengaja diadakan tiap minggu pagi berbarengan dengan kegiatan car free day.
Pameran Permata Martapura dari Kalimantan Selatan dan Budaya seperti Dayak, Melayu, Tionghoa seperti di Singkawang Kalimantan Barat juga mengisi acara Borneo Extravaganza 2014.

Ajang Promosi Wisata

"Borneo Extravaganza" adalah ajang dua tahun sekali yang mulai diselenggarakan sejak tahun 2004 oleh Direktorat Promosi Pariwisata Dalam Negeri, Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata, Kementerian Parwisata dan Ekonomi Kreatif bersama Pemda se-Kalimantan, yang ditujukan untuk melakukan promosi dalam negeri mengenai destinasi pariwisata di Kalimantan.

Tahun ini, "Borneo Extravaganza" menyediakan anjungan utama yang diisi produk-produk unggulan dari Provinsi Kalimantan dan 20 anjungan lainnya yang akan diisi oleh peserta dari Kabupaten-Kabupaten Kalimantan dan Biro Perjalanan Wisata (BPW). Sebelumnya, "Borneo Extravaganza" pernah dilakukan Jakarta tahun 2004, 2006 dan 2012 serta di Pulau Dewata pada tahun 2008 dan 2010.

Penggagas awal "Borneo Extravaganza", Inke Maris mengatakan "Borneo Extravaganza" sekarang telah menjadi kegiatan pariwisata reguler setiap dua tahun, dan telah memperlihatkan manfaatnya sebagai "show case" bagi pariwisata Kalimantan.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Orangutan di Camp Leakey Taman Nasional Tanjung Puting, Kalimantan Tengah, Selasa (26/11/2013).
Kemajuan pariwisata Kalimantan dapat diukur dari jumlah kunjungan wisatawan, peningkatan pendapatan sektor pariwisata Kalimantan, serta tumbuhnya industri penunjang seperti hotel dan restoran, sanggar kesenian, produksi cenderamata dan jumlah agen perjalanan wisata dan pengadaan transportasi di Kalimantan.

"Kami berharap kegiatan promosi pariwisata yang telah berhasil seperti 'Borneo Extravaganza' tetap konsisten dilaksanakan, agar Kalimantan dapat berpijak pada keberhasilannya dan lebih jauh lagi membangun industri pariwisata. Fakta dan contoh di negara lain menunjukkan bahwa upaya promosi pariwisata memerlukan konsistensi dan kesinambungan," kata Inke Maris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com