Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencumbui Kota Seribu Klenteng dalam Sehari

Kompas.com - 27/08/2014, 19:55 WIB

KOTA Seribu Klenteng, itulah julukan Singkawang yang juga terkenal dengan sebutan Kota Amoi. Jika kita memasuki kota ini, sepanjang perjalanan akan disambut oleh klenteng-klenteng dengan pelbagai ukuran—atau barangkali juga para amoi.

Nama Singkawang berasal dari kata San Kew Jong  (Shan Kou Yang: Gunung Mulut Laut) yang berarti daerah yang terletak di antara gunung dan laut, lebih tepatnya terletak di ‘mulut’ laut. Daerah tersebut menjadi salah satu daerah kantong keturunan etnis Tionghoa terbesar di Indonesia.

Singkawang dapat ditempuh dari Pontianak selama 2,5 jam perjalanan darat. Kota ini dihuni oleh etnis Tionghoa, Melayu dan Dayak. Ketiganya saling berinteraksi mulai dari kegiatan kehidupan bersosialisasi, kuliner sampai dengan kawin mawin. Tak heran kita akan menjumpai julukan “Cinday” (Cina Dayak) dan “Cina masuk Melayu”.

Ada baiknya kita segera mampir ke Warung Kopi Nikmat yang terletak di Jalan Sejahtera, kawasan pecinan kota tua Singkawang. Berbagai menu kopi yang nikmat terhidang bersama aneka kudapan ringan atau sate lontong Melayu yang ‘nangkring’ di selasar warung kopi tersebut. Kita juga dapat menikmati aneka jajanan mi tradisional Bakso Sapi Bakmi Ayam 68 yang terletak di Jalan Diponegoro, bubur sapi Singkawang dan aneka kuliner khas Melayu di sekitar kawasan Pasar Hongkong.

Mari ikuti saya, jelajah Pecinan Singkawang dimulai!

Pusat kota, yang terletak di area kawasan kota tua Singkawang, merupakan tempat wisata sejarah dan museum kota. Kita tak perlu membayar tiket masuk ‘museum’ untuk dapat menyaksikan bangunan-bangunan bersejarah. Di sana ada beberapa bangunan tua yang menjadi ikon kota seperti Klenteng Bumi Raya yang didirikan pada 1878. Tak jauh dari klenteng tersebut terdapat rumah tua milik keluarga Tjhia (Xie) yang terletak di Gang Mawar tepat di samping Sungai Singkawang. Pesona kota tua Singkawang pun dapat kita nikmati saat malam hari, terutama pada saat berburu aneka kuliner hidangan makan malam di Pasar Hongkong.

Agni Malagina Keramik Sakok dan tungku naga di Sedau. Daerah ini terkenal dengan produksi keramik yang dimulai sejak awal abad ke-20.

Sedikit menjauh dari pusat kota, jejak kebudayaan masyarakat Tionghoa Singkawang terasa semakin kuat. Tak hanya banyaknya klenteng dengan pagoda kecil di sampingnya yang tersebar di segala penjuru kota, tetapi juga rumah-rumah kayu sederhana milik orang Tionghoa Singkawang.

Kita akan menemukan sentra keramik tradisional yang masih tersisa di Asia Tenggara, keramik Sakok di Sedau yang terkenal dengan pembakaran keramik ‘tungku Naga’. Daerah Sedau terkenal dengan produksi keramik Sakok yang dimulai sejak awal abad ke-20. Industri keramik tradisional masih terus berproduksi walaupun terjepit di antara serangan keramik pabrikan.

Agni Malagina Makam kolonial di permakaman Manggis, Singkawang, Kalimantan Barat
Dari kawasan Sedau, mari kita tuju kawasan Klenteng Kali Asin, sebuah pemukiman tua di sebelah selatan kota tua Singkawang. Dahulu, kampung ini merupakan hunian padat warga Tionghoa yang berprofesi sebagai pembuat garam. Namun saat ini, banyak dari mereka yang beralih profesi menjadi buruh dan petani, sehingga tak ada lagi ladang garam. Terdapat sebuah pantai berpasir cokelat lembut bernama Pantai Pasir Panjang. Tak lengkap rasanya melancong ke Singkawang tanpa menikmati matahari terbenam di pantai ini sambil menikmati segarnya kelapa muda.

Banyaknya klenteng di Singkawang menjadi penanda bahwa warga keturunan Tionghoa merupakan mayoritas penghuni kota. Permakaman Tionghoa pun banyak tersebar. Salah satu yang tertua adalah kompleks permakaman Taman Manggis Indah. Di kompleks ini terdapat nisan tradisional Tiongkok yang berukuran fantastis dan juga nisan tua bergaya kolonial. Area pemakaman ini ramai dikunjungi setiap hari raya Cengbeng—hari membersihkan dan bersembahyang di makam keluarga.

Makna sebuah perjalanan sejati bukan sekadar memberikan kesan terhadap tempat-tempat baru, tetapi juga memberikan sepasang mata baru untuk melihat lebih dalam lagi tentang kehidupan. (Agni Malagina, Sinolog dari Universitas Indonesia/MYT)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com