Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelancong Bisnis dan Pelancong Biasa Harus Beda Pelayanan

Kompas.com - 29/08/2014, 18:39 WIB
Kontributor Travel, Sri Noviyanti

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Melihat potensi industri pertemuan yang kian mendatangkan lebih banyak wisatawan mancanegara (wisman) tiap tahunnya, pelayanan untuk wisatawan di Indonesia harus mulai dibedakan.

"Pelancong bisnis yang datang ke Indonesia dalam rangka penyelenggaraan pertemuan pasti sudah dijadwalkan termasuk dengan pelesiran, di saat-saat itu harus dibedakan pelayanannya," ungkap Direktur Eksekutif Jakarta Convention & Exhibition (JCNEB), Indra B Sukirno di Jakarta, Kamis (28/8/2014).

Menurut Indra, perbedaan tujuan perjalanan antara pelancong bisnis dengan wisman yang memang datang ke Indonesia dengan tujuan berwisata harus menjadi dasar untuk memberikan pelayanan perjalanan wisata.

"Mereka berbeda dengan backpacker, jadi terang saja akan mempengaruhi perbedaan kebutuhan pelesiran mereka," tambahnya.

KOMPAS.COM/NI LUH MADE PERTIWI F Seorang pemandu wisata membawa turis berkeliling Ubud, Gianyar, Bali.
Perbedaan tersebut termasuk ke dalam soal pemberian informasi, jenis dan lokasi destinasi wisata yang dipilih dan pelayanan oleh pendamping perjalanan saat menikmati destinasi tersebut. Lagi pula bila dibandingkan, mereka (pelancong bisnis) yang melakukan perjalanan wisata akan lebih mengutamakan kenyamanan dibanding dengan tantangan. Mereka tak sama dengan backpacker yang lebih suka dengan tantangan saat melakukan pelesiran.

"Pelancong bisnis masuk dalam kategori pengunjung intelektual, untuk itu perlu prioritas untuk memberikan kenyamanan agar mereka dapat menikmati perjalanan wisata. Yang paling terasa berbeda adalah pendekatan yang lebih saat mengajak mereka melakukan perjalanan wisata," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com