Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berwisata di Gunung Mahawu Sambil Memotret Aneka Burung

Kompas.com - 25/09/2014, 15:26 WIB
Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol

Penulis

TOMOHON, KOMPAS.com - Walau terengah-engah namun Stenly Pontolawokang, penggemar fotografi ini tetap semangat menyusuri punggung Gunung Mahawu di Tomohon, Sulawesi Utara, pagi itu. Stenly tidak datang sendiri, dia bersama tiga rekan lainnya telah ada di situ sehari sebelumnya. Mereka membuat tenda dan bermalam di kawasan hutan lindung yang dimiliki oleh Pemkot Tomohon itu. "Udara disini sangat sejuk, kalau malam hari, suhu udara malah bisa turun hingga ke 24 derajat celcius," ujar Stenly, Kamis (25/9/2014).

Hari itu, mereka sengaja memilih Mawahu sebagai destinasi wisata alam. Karena selain mudah dijangkau, gunung dengan tinggi 1.311 meter dari permukaan laut (mdpl) ini memiliki kombinasi sajian wisata alam yang beragam.

Mawahu merupakan satu dari dua gunung berapi yang dimiliki Kota Tomohon. Satunya lagi adalah Gunung Api Lokon (1.580 mdpl). Namun berbeda dengan Lokon yang hampir tiap tahun meletus, Mahawu relatif aman dan bahkan bisa dikategorikan gunung api tidak aktif.

KOMPAS.COM/RONNY ADOLOF BUOL Beberapa petani sedang memanen hasil perkebunan di kaki Gunung Mahawu di Kota Tomohon. Area ini juga merupakan destinasi agrowisata di Sulawesi Utara.
Untuk mencapai puncak Mahawu dan menikmati kawah gunung api itu relatif mudah pula. Kendaraan pengunjung bisa mencapai area parkir yang sudah disediakan di ketinggain sekitar 1.200 meter. Setelah itu disediakan tangga beton dengan anak tangga berjumlah sekitar 150 buah yang merupakan jalan menuju ke bibir kawah. Tepat di bibir kawah yang bertipe “stratovolcano”, Pemkot Tomohon telah membangun gardu pandang dua lantai sebagai tempat bagi pengunjung untuk menikmati alam sekitar dari puncak Mahawu.

Dari puncak Mahawu inilah, kawah Tompaluan milik Lokon yang sering meletus itu terlihat dengan sangat jelas. Pasalnya, posisi Mahawu tepat berhadap-hadapan dengan Lokon. Tidak hanya itu, Pulau Manado Tua dan Pulau Bunaken serta pulau-pulau lainnya terlihat jelas dari Mahawu. Bagi wisatawan yang menyukai trekking, dapat memilih jalan kaki mengelilingi kawah Mahawu. Dibutuhkan waktu sekitar satu jam dengan kontur bervariasi naik turun untuk mengelilingi kawah Mahawu dari atas. Pemandangan akan diselingi dengan asap belerang yang masih mengepul dari kawah.

Berburu Foto Burung

Tidak hanya pemandangan alam disajikan di Mahawu, tetapi bagi penggemar foto burung, kawasan hutan Mahawu memiliki koleksi beragam burung yang indah dan layak difoto. "Kami sengaja bertenda di sini, agar pagi-pagi sekali sudah bisa jalan dan hunting foto burung. Yang menarik, beberapa di antara burung-burung tersebut merupakan endemik Sulawesi," jelas Stenly.

Pengamat burung Sulawesi, Iwan Honuwo yang juga ikut bersama Stenly mengatakan paling tidak ada 20 jenis burung yang bisa difoto dalam sehari hunting di Mahawu. "Kalau malam bisa memotret Celepuk Sulawesi atau Manguni (Otus manadensis). Burung ini relatif mudah didapat, karena masih banyak. Cukup tirukan suaranya, dia pasti datang mendekat," jelas Iwan.

KOMPAS.COM/RONNY ADOLOF BUOL Burung Celepuk Sulawesi atau Manguni (Otus manadensis) yang bisa dijumpai di kawasan wisata Mahawu, Kota Tomohon, Sulawesi Utara
Selain Manguni, beberapa burung endemik lainnya yang sempat mereka foto yakni Pelanduk Sulawesi (Trichastoma celebense), Ceret Coklat (Bradypterus castaneus), Cabai Sulawesi (Dicaeum nehrkorni), serta Kancilan perut-kuning (Pachicephala sulfuriventer).

Menurut Alfons Patandung, peneliti burung di kawasan Mahawu, area ini menyimpan potensi tujuan bagi penggemar foto alam. Tak heran banyak turis mancanegara khusus datang ke kawasan Mahawu hanya untuk memotret berbagai burung yang ada di sana.

Untuk mencapai Mahawu dari Manado, diperlukan waktu sekitar satu jam dengan kendaraan roda dua hingga ke Kota Tomohon. Dari Pasar Beriman Tomohon, Mahawu bisa dicapai sekitar 15 menit melalui jalan berkelok ke lokasi agrowisata Rurukan. "Masuk di kawasan Mahawu juga sangat murah. Petugas jaga di sana tidak mematok tarif, jadi kita bisa membayar sesuai kerelaan kita di pintu masuk," tutup Stenly.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com