Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPRD NTB Sesalkan Perampokan Hotel di Pantai Kuta

Kompas.com - 14/10/2014, 12:07 WIB
MATARAM, KOMPAS.com - Sejumlah anggota DPRD Nusa Tenggara Barat sangat menyayangkan dan menyesalkan atas kasus pencurian dan perampokan yang menimpa para pemilik dan pengelola hotel yang rata-rata dimiliki warga negara asing (WNA) di kawasan wisata Pantai Kuta, Kabupaten Lombok Tengah.

"Kami sadar rasa aman sangat dibutuhkan, bukan hanya wisatawan tetapi masyarakat pun juga berharap seperti itu, kalau boleh saya sebut ini sudah merupakan kejahatan," kata anggota DPRD NTB H Burhanudin saat menerima keluhan para pemilik dan pengelola hotel serta restoran yang tergabung dalam Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) NTB di Mataram, Senin (13/10/2014).

Menurut anggota DPRD dari dapil Kabupaten Lombok Tengah itu, apa yang menimpa para pemilik dan pengelola hotel serta restoran tersebut, menjadi tugas seluruh pihak untuk dapat menciptakan rasa aman. Terlebih lagi di saat seperti ini, kehadiran pariwisata tidak lain untuk memberikan ruang dan kesempatan bagi kemajuan suatu daerah tidak hanya Provinsi NTB, namun juga Kabupaten Lombok Tengah.

Oleh karenanya, atas rentetan peristiwa tindakan kriminal yang menimpa para pemilik dan pengelola hotel serta restoran tersebut, bisa menjadi upaya kepolisian untuk dapat menindak tegas para pelaku, termasuk memberikan upaya penegakan hukum bisa lebih maksimal.

Senada dengan Burhanudin, anggota DPRD NTB lainnya Lalu Teguh Juangsa Putra juga sangat menyayangkan peristiwa tersebut. Bahkan, dirinya tidak habis pikir atas respon yang ditunjukkan Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah menyikapi persoalan yang menimpa para pemilik dan pengelola hotel di kawasan wisata pantai Kuta.

"Saya sendiri sangat menyayangkan pelayanan yang diberikan Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah," ujarnya.

Hal yang sama juga dikatakan M Hadi Sulton meminta agar DPRD NTB untuk segera bersikap dan secepatnya untuk menggelar pertemuan dengan Bupati Lombok Tengah H Moh Suhaili FT, termasuk dengan jajaran Polda NTB.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Pantai Mawun di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.
Sementara itu, anggota DPRD lain Ruslan Turmuzi, menyatakan apa yang terjadi di kawasan wisata pantai Kuta, merupakan kejahatan yang terstruktur, sistemik, dan masif. "Ini bisa terjadi karena sistem pengamatan dan pengawasan kita yang masih kurang. Tetapi tanggung jawab itu bukan menjadi milik Pemda, tetapi jajaran kepolisian," tegasnya.

Dalam pertemuan dengan anggota DPRD NTB, sejumlah pemilik dan pengelola hotel yang rata-rata warga negara asing (WNA) di kawasan wisata pantai Kuta, Kabupaten Lombok Tengah, mengaku dalam enam bulan terakhir disatroni kawanan perampok.

"Kejadian ini semakin meningkat dan sangat parah. Bahkan, cenderung brutal. Kami selama ini banyak menerima investor yang datang ke Lombok Tengah. Namun, dengan kondisi ini, tentunya kami sangat khawatir dengan kondisi keamanan kurang stabil," keluh General Manager Novotel Lombok, Greg Hoehn.

Diakui Greg, pihaknya pun merupakan salah satu korban aksi kawanan perampok tersebut, meskipun tidak mengambil barang novotel yang berada di dalam maupun hotel namun di luar hotel, tetap saja aksi itu sangat meresahkan pihak manajemen.

"Persoalan keamanan ini sangat penting untuk menjadi fokus perhatian, mengingat ada banyak orang yang menanamkan investasinya di Lombok Tengah," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

Jalan Jalan
5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

Travel Tips
Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Jalan Jalan
Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com