Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Pilihan Tiket Kendaraan Wisata Keraton

Kompas.com - 26/11/2014, 11:48 WIB
YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Forum Komunikasi Kawasan Alun-Alun Utara Yogyakarta yang menjadi operator kendaraan wisata Keraton akan memberlakukan dua jenis tiket yaitu tiket terusan dan tiket sekali jalan.

"Sudah ada kesepakatan mengenai harganya. Tiket sekali jalan dipatok Rp 5.000 sedangkan tiket terusan ditetapkan Rp 10.000," kata Ketua Forum Komunikasi Kawasan Alun-Alun Utara (FKKAU) Muhammad Fuad di Yogyakarta, Selasa (25/11/2014).

FKKAU telah menetapkan tiga rute kendaraan wisata tersebut. Kendaraan wisata keraton itu akan memanfaatkan Taman Parkir Ngabean sebagai terminal pemberangkatan dan kedatangan wisatawan.

Rute pertama adalah dari Ngabean menuju ke Keraton Yogyakarta. Rute ini akan melewati Jalan Agus Salim, Kauman, Alun-Alun Utara, Keraton Yogyakarta dan kembali ke Ngabean.

Rute kedua adalah menuju Taman Sari. Kendaraan wisata akan melintasi Jalan Rotowijayan, Ngasem, Sompilan, Taman Sari dan kembali ke Ngabean.

Sedangkan rute ketiga adalah menuju Taman Pintar yang akan melalui Jalan Agus Salim, Kauman, Alun-Alun Utara, Jalan Ibu Ruswo, Jalan Brigjen Katamso, Taman Parkir Senopati, Titik Nol Kilometer dan kembali ke Ngabean.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO Pekerja membersihkan lumut pada pot bunga saat rombongan wisatawan asing asal Belgia berkunjung ke obyek wisata Istana Air Taman Sari, Yogyakarta, Selasa (2/4/2013). Bekas tempat pemandian Raja Keraton Yogyakarta yang dibangun pada masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwono I tersebut merupakan salah satu aset utama industri pariwisata Yogyakarta.
"Jika wisatawan ingin mengunjungi Keraton Yogyakarta dan Taman Pintar untuk kemudian kembali ke Ngabean, maka mereka bisa menggunakan tiket terusan," katanya.

Selain di Ngabean, sejumlah halte untuk titik naik dan turun penumpang juga sudah disiapkan yaitu di Alun-Alun Utara tepatnya di depan Gedung Persaudaraan Djemaah Haji Indonesia (PDHI), di sekitar Jogja Gallery, Sompilan, Taman Sari dan Taman Pintar. "Wisatawan pun bisa melakukan pembelian tiket di halte-halte itu," katanya.

Kendaraan wisata yang akan digunakan memiliki kapasitas delapan orang. Operator sudah menyiapkan lima unit kendaraan saat uji coba yang rencananya dilakukan mulai Jumat (28/11/2014) atau bersamaan dengan pembukaan Pasar Malam Perayaan Sekaten.

Fuad memaparkan, perizinan kendaraan wisata seperti trayek angkutan juga sudah dimiliki sehingga kendaraan tersebut sudah siap dioperasionalkan. "Hingga akhir tahun ini, akan kami upayakan menambahnya menjadi 10 unit dan pada tahun depan ada tambahan 10 unit lagi," katanya.

Bus pariwisata yang tidak lagi diperbolehkan masuk kawasan benteng Keraton Yogyakarta diharapkan memanfaatkan Taman Parkir Ngabean atau memanfatkan lokasi parkir alternatif seperti XT-Square, Kafe Pyramide di Jalan Parangtritis dan Pasar Niten di Jalan Bantul.

"Jika Ngabean sudah penuh, maka bus bisa melakukan drop off penumpang di Ngabean dan parkir di lokasi parkir alternatif. Kami siap jika mereka membutuhkan pemandu menuju lokasi parkir alternatif itu," katanya.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO Kelompok Acapella Mataraman menghibur rombongan wisatawan asing asal Belgia di obyek wisata Istana Air Taman Sari, Yogyakarta, Selasa (2/4/2013). Bekas tempat pemandian Raja Keraton Yogyakarta yang dibangun pada masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwono I tersebut merupakan salah satu aset utama industri pariwisata Yogyakarta.
Sementara itu, Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) DIY, Imam Widodo khawatir jika kendaraan wisata yang disiapkan operator tidak mencukupi kebutuhan. "Baru akan ada lima unit dengan kapasitas satu unit delapan orang. Bagaimana jika wisatawan yang kami bawa jumlahnya banyak. Padahal, mereka harus selalu tergabung dalam rombongan," katanya.

Kunjungan wisatawan menggunakan kendaraan wisata juga akan berdampak pada bertambahnya waktu kunjungan. "Harapannya, kendaraan wisata itu selalu ada, sehingga jadwal kunjungan yang sudah diatur bisa dijalankan dengan baik," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com