"Ya saya senang sekali, apalagi tamu saya sering merasa terganggu dengan bunyi mercon, peluncuran kembang api yang meledak, kadang banyak yang komplain. Tamu-tamu(wisatawan) merasa tidak nyaman," kata salah satu pemandu wisata, Ketut Andika di Pantai Kuta, Minggu(14/12/2014).
Andika menuturkan, saat bulan Desember bertepatan dengan perayaan Natal dan Tahun Baru, seperti biasanya akan banyak wisatawan yang perlu pemandu seperti dia untuk mengantar ke berbagai destinasi wisata di Bali. Untuk itu, harus memberikan pelayanan yang memuaskan.
"Kita kan bekerja di pariwisata, harus tetap menjaga kenyamaann dan keamanan tamu-tamu kita yang berkunjung di Bali. Dengan adanya larangan menyalakan mercon pada malam tahun baru, ini upaya dari Desa Adat kuta yang harus dicontoh untuk desa adat lainnya," tegasnya.
Pelarangan ini disambut senang wisatawan. "Baguslah, saya senang dengan larangan ini. Ngeri juga kalau sampai kena mercon atau kembang api yang ukuran besar itu, jadi takut kan?" kata Hermindia, salah satu wisatawan asal Palembang.
Akan tetapi, terkait larangan ini desa adat akan mengalokasikan dan mengarahkan peluncuran kembang api pada malam tahun baru di Pantai Kuta dengan zona tertentu dimulai pukul 22.00 hingga 02.00 Wita.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.