"Kita akan kehilangan pasar kita jika kita terus mempertahankan dan monoton seperti ini, dengan kualitas yang masih kurang baik. Oleh karena itu saat ini kita akan beorientasi pada masa depan atau masa lalu semua tergantung kita. Mari kita berjuang sama-sama," kata Pastika saat bertemu dengan para pemangku kepentingan bidang pariwisata, di Denpasar, Rabu (3/6/2015).
Pastika juga berpandangan bahwa jangan hanya gencar melakukan promosi, namun saat wisatawan tersebut datang yang dilihat hanya itu-itu saja, hal tersebutlah yang menyebabkan wisatawan tersebut bosan dan secara tidak langsung akan mengurangi minat kunjungannya ke Bali.
Di sisi lain, Pastika menegaskan perlunya mencari tahu kesukaan dan minat para wisatawan. "Kita harus berkembang sesuai dengan perkembangan pasar pariwisata saat ini," ucapnya.
Ia mencontohkan "sport tourism" atau wisata olahraga dan "medical tourism" atau wisata kesehatan. "Itu juga seharusnya bisa kita kembangkan dan saya yakin bakal diminati wisatawan," katanya.
Terkait dengan Perda Pariwisata Bali, menurut Pastika, sudah saatnya diperbarui, mengingat kondisi saat ini sudah sangat berbeda dengan kondisi saat perda tersebut dibuat. Oleh karena itu mantan Kapolda Bali ini mengharapkan dukungan dari para "stakeholder" untuk secara bersama-sama memberikan sebuah solusi untuk perkembangan pasriwisata Bali ke depannya.
Sementara itu, Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Daerah Bali, Ida Bagus Ngurah Wijaya menyatakan pentingnya pertemuan itu untuk menyampaikan dan membahas bagaimana ke depan perkembangan pariwisata Bali dan upaya-upaya yang harus dilakukan untuk mengatasi permasalahan pariwisata.
Wijaya juga melaporkan bahwa saat ini Kementerian Koperasi dan UMKM telah bekerja sama dengan GIPI Bali untuk memberikan pelatihan-pelatihan kepada para pelaku UMKM di Bali sehingga diharapkan dengan adanya pelatihan-pelatihan tersebut mampu untuk membangun UMKM yang ada di Bali.
"Saat ini banyak yang berkaitan dengan pariwisata sehingga diharapkan mampu juga untuk mendobrak perkembangan pariwisata Bali," katanya.
Pria yang biasa disapa Cok Ace ini juga menyampaikan kendala pariwisata Bali yakni tentang arah pembangunan pariwisata Bali ke depan karena saat ini masih berpedoman pada budaya yang menyebabkan pariwisata Bali menjadi destinasi yang sifatnya terbatas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.