Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi "Travel Host" dan Wisata Sambil Beramal di GoArchipelago

Kompas.com - 12/06/2015, 11:15 WIB
Mentari Chairunisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Berwisata bisa jadi sudah menjadi gaya hidup sebagian masyarakat di Indonesia. Kebanyakan dari kita mungkin nyaman untuk sekadar menjadi “tamu” di daerah lain maupun di luar negeri. Tapi, bagaimana dengan menjadi tuan rumah di daerah sendiri?

Sebuah marketplace berbasis internet bernama GoArchipelago mengajak masyarakat tidak hanya menjadi tamu atau wisatawan, namun bisa menjadi tuan rumah serta penyedia wisata bagi wisatawan lain, khususnya wisatawan mancanegara.

“Kami ingin mengajak warga negara Indonesia sebagai pelaku industri wisata di rumah sendiri,” kata Co-founder GoArchipelago, Henry Vienayoko, saat dihubungi Kompas Travel, Rabu (10/6/2015).

Di GoArchipelago, siapa punbisa menjadi penyelenggara paket wisata atau biasa disebut travel host. Sekilas, situs ini menyerupai AirBnB, hanya saja jika AirBnB menyediakan tempat menginap, GoArchipelago menyediakan beragam hal, mulai dari tempat menginap, aktivitas wisata, hingga kuliner tergantung dari jenis paket wisata yang ditawarkan travel host.

Uniknya, para travel host akan menjelaskan potensi wisata di daerah mereka dengan menjual pengalaman yang dapat dirasakan melalui lima indera perasa, yakni sight (penglihatan), hear (pendengaran), touch (peraba), taste (perasa),dan scent (penciuman).

“Jadi mereka bisa menuliskan Indonesia melalui versinya masing-masing,” lanjut Henry.

Menurut Henry, setiap daerah di Indonesia memiliki bermacam hal yang bisa diperkenalkan, meskipun hal itu sudah terlihat biasa bagi masyarakat sekitar. Tak hanya sekadar mempromosikan daerahnya sendiri, GoArchipelago secara tidak langsung mengajak masyarakat Indonesia untuk lebih mengenal daerahnya masing-masing.

“Ada host di Tulang Bawang yang bingung karena di daerahnya katanya enggak ada apa-apa. Padahal ada banyak singkong di sana, itu kan hal yang jarang ada di luar (negeri) sana,” katanya.

Berwisata sambil melakukan aksi sosial

Tak hanya mengajak masyarakat untuk mengenal lebih jauh mengenai daerah serta potensi yang dimilikinya, lewat situs ini masyarakat juga diajak menjadi pengelola negeri sendiri khususnya di bidang pariwisata dan secara langsung memberikan kontribusi di bidang pendidikan.

"Kami itu tidak menyebut diri kami sebagai company, tapi lebih ke movement. Bagaimana selain berwisata juga dapat membantu orang lain khususnya di bidang pendidikan,” jelas Henry.

Dari harga yang tertera, para wisatawan akan dikenakan biaya tambahan sebesar 7 persen dari biaya yang dipatok para travel host. Sebanyak 30 persen dari biaya tambahan itu akan disumbangkan ke bidang usaha dan kemandirian usaha. Untuk saat ini, GoArchipelago masih bekerja sama dengan beberapa yayasan dan gerakan perubahan lainnya, seperti “Sabang Merauke” dan “1000 Guru”.

Selain mendonasikan pendapatannya, GoArchipelago juga memeberikan pengalaman-pengalaman lain, seperti kerja sama dan juga toleransi. Kedua hal tersebut, menurut Henry sudah cukup langka saat ini padahal cukup mudah dilakukan.

“Dengan cara ini membuat orang akan menjalin perkenalan dan pertemanan, dan kemudian menjadi toleransi, itu penting karena Indonesia tidak dibangun dengan kesamaan,” imbuh Henry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com