Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Candi Buddha di Desa Ngawen Ini Potensial Menarik Wisatawan

Kompas.com - 11/10/2015, 10:43 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Desa Ngawen, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah memiliki potensi menarik yang bisa dikembangkan menjadi sebuah destinasi wisata. Salah satu potensi unggulannya adalah keberadaan Candi Ngawen yang terletak di tengah-tengah desa ini.

Candi Buddha ini memang belum sepopuler Candi Borobudur dan Candi Mendut yang hanya berjarak belasan kilometer saja. Beberapa sumber menyebutkan, Candi Ngawen merupakan peninggalan raja-raja wangsa Syailendra abad ke-8 pada zaman Kerajaan Mataram Kuno.

Di dalam komplek candi terdapat lima buah candi kecil, dua di antaranya mempunyai bentuk yang berbeda dengan ornamen patung singa pada keempat sudutnya. Kemungkinan besar candi ini merupakan bangunan suci yang tersurat dalam prasasti Karang Tengah pada tahun 824 M.

"Candi Ngawen merupakan maskot utama dari Desa Wisata Desa Ngawen yang diharapkan menarik wisatawan untuk berkunjung," kata Bambang Siswojo, tokoh masyarakat Desa Ngawen, di sela peresmian Desa Ngawen sebagai Desa Wisata, Sabtu (10/10/2015).

Bambang menyebutkan, kunjungan wisatawan ke Candi Ngawen masih tergolong sedikit dibanding Candi Borobudur dan Candi Mendut. Setiap hari, rata-rata 15-20 wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang datang. "Oleh karena itu kami berkomitmen untuk mengelola aset Candi Ngawen, demi melestarikan cagar budaya, serta perkembangan pariwisata," katanya.

Selain Candi Ngawen, lanjut Bambang, masih banyak potensi yang tersimpan di desa yang dihuni 1.843 kepala keluarga ini. Beberapa di antaranya adalah Sendang Manis di Dusun Citro. Disebut demikian karena air di sendang atau kolam pemandian ini memiliki rasa yang manis. Konon, kolam ini adalah petilasan Kyai Raden Santri yang digunakan untuk berwudhu.

Tidak hanya itu, ada beragam kerajinan tangan yang bisa dijadikan cinderamata wisatawan yang berkunjung ke Desa Ngawen. Seperi kerajinan Doran atau tangkai cangkul yang terbuat dari pohon aren. Kemudian ada pula aneka kuliner tradisional khas Muntilan seperti Jenang, Jemunak, dan lainnya.

Camat Muntilan, Jawawi, berharap Desa Ngawen tidak hanya sebagai tujuan wisata sejarah tapi juga wisata religi seperti Desa Gunungpring yang lebih dulu menjadi desa wisata religi. Bukan tidak mungkin juga akan menjadi destinasi wisata edukasi.

"Harapan kami ke depan juga ada wisata edukasi, kami memiliki lahan 6.000 meter persegi di sekitar Kali Blongkeng yang bisa dipakai untuk bumi perkemahan. Karena jenis lahan itu tidak bisa dibuat untuk lahan pertanian," papar Jawari.

Sementara itu, Edi Susanto, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Magelang, melihat antusias dan optimisme masyarakat Desa Ngawen dengan diresmikannya Desa Wisata Ngawen. Hal itu menjadi titik awal pengembangan pariwisata yang lebih baik.

"Pariwisata yang dikelaola dengan baik akan ikut menggerakkan ekonomi masyarakat, industri kratif akan semakin terbuka dan Desa Ngawen berpotensi untuk itu. Tinggal kecerdikan stake holder menangkap peluang itu," ungkap Edi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Menuju ke Arjasari Rock Hill Bandung

Rute Menuju ke Arjasari Rock Hill Bandung

Jalan Jalan
Wisman Asal Singapura Dominasi Kunjungan di Kepulauan Riau Maret 2024

Wisman Asal Singapura Dominasi Kunjungan di Kepulauan Riau Maret 2024

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Jam Buka di Arjasari Rock Hill

Harga Tiket Masuk dan Jam Buka di Arjasari Rock Hill

Jalan Jalan
Harga Tiket Masuk Candi Prambanan 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Candi Prambanan 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Update
Sederet Aktivitas Outdoor di Arjasari Rock Hill Bandung

Sederet Aktivitas Outdoor di Arjasari Rock Hill Bandung

Jalan Jalan
Suhu Panas Ekstrem di Thailand, Buat Rel Kereta Api Bengkok

Suhu Panas Ekstrem di Thailand, Buat Rel Kereta Api Bengkok

Travel Update
Serunya Camping Keluarga di Arjasari, Kabupaten Bandung

Serunya Camping Keluarga di Arjasari, Kabupaten Bandung

Jalan Jalan
Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Jalan Jalan
5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

Travel Update
[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

Travel Update
8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com