Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Subak Jadi Model untuk Situs di Kawasan Asia Tenggara

Kompas.com - 21/10/2015, 17:08 WIB
Kontributor Denpasar, Sri Lestari

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com- Lansekap Budaya Provinsi Bali yaitu Subak dijadikan salah satu contoh dan model untuk situs-situs lainnya di kawasan Asia Tenggara. Menurut Dirjen Kebudayaan, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Kacung Marijan, lansekap budaya di Bali harus terintegrasi.

"Pengelolaan the Culture Landscape of Bali harus terinteragsi, menyeluruh, dan lintas sektoral yang melibatkan kementerian terkait. Tidak hanya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tapi juga Kementrian Pariwisata," kata Kacung Marijan, saat acara workshop dari UNESCO, bertajuk "Dalam Pariwisata Berkelanjutan di Situs Warisan Budaya Dunia", di Denpasar, Rabu (21/10/2015).

Menurut Marijan, dalam pengelolaannya juga harus melibatkan pemerintah tingkat provinsi dan juga kabupaten. Pengelolaan yang terintegrasi haruslah menjamin pelestarian di aspek warisan benda maupun warisan hidup, atau tak benda dari situs warisan budaya dunia. Masyarakat adalah inti dari sistem Subak.

Shahbaz Khan, Direktur UNESCO Jakarta mengapresiasi Kemendikbud, Kementerian Pariwisata dan Pemerintah Provinsi Bali dalam melestarikan dan mengelola situs budaya Bali. "Forum ini untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam upaya menjamin kelangsungan pariwisata di situs warisan dunia. Pariwisata dan warisan budaya yang bertanggung jawab akan mendukung pembangunan sosial dan ekonomi masyarakat," kata Shahbaz Khan.

Sementara Hari Utomo Drajat, Staf Ahli Mentri Pariwisata, Kementerian Pariwisata menyampaikan bahwa pentingnya pengembangan strategi pariwisata budaya yang berkelanjutan yang melibatkan masyarakat untuk mempertimbangkan pengentasan kemiskinan dan membawa manfaat ekonomi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com