Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lukisan Terbalik ala Belitung

Kompas.com - 22/11/2015, 14:44 WIB
Jonathan Adrian

Penulis

MANGGAR, KOMPAS.com - Jika berkunjung ke SD Muhammadiyah Gantung di Desa Lenggang, Kecamatan Gantung, Belitung Timur, Kepulauan Bangka Belitung, mampirlah ke Galeri Lukis Laskar Pelangi.

Di sana berkarya seorang pelukis yang menyebut diri 'pelukis dari belakang', Sukino. Media yang digunakan Sukino untuk menorehkan kuas bisa beragam, ada kaca, plastik, hingga arcrylic (semacam plastik tebal yang bening), yang penting syaratnya satu, transparan.

Mengapa harus transparan? "Saya melukis dari belakang (kaca), nanti gambarnya dilihat dari sisi depan," jelasnya saat berbincang dengan KompasTravel, Sabtu (21/11/2015).

Dengan cara ini, Sukino harus membalik metode lukisnya. Jika pelukis kanvas biasanya melukis latar belakang dulu baru objek utama, Sukino harus melukis objek utama dulu baru latar belakangnya. Keunikan karya Sukino adalah gambar terlihat seperti kartu tiga dimensi.

Selain itu karena dilukis di sisi belakang media lukis, sisi depannya ramah disentuh dan tak akan merusak lukisan. Beberapa lukisannya bahkan ia kreasikan dengan lukisan dari dua sisi, depan dan belakang.

KOMPAS.COM/JONATHAN ADRIAN Sukino sedang mengerjakan salah satu pesanan 'lukisan dari belakang' di ruang kerjanya di Galeri Lukis Laskar Pelangi, Desa Lenggang, Kecamatan Gantung, Belitung Timur, Kepulauan Bangka Belitung, Sabtu (21/11/2015).
Pertama ia lukis latar belakang dari sisi belakang, lalu ia tambahkan lagi objek utama di sisi depan lukisan. Dengan cara ini gambar tampak lebih berdimensi.

Sukino mengaku sebagai orang pertama dan satu-satunya yang melukis dengan cara seperti ini di Belitung. Ia menemukan ide ini tahun 80-an, secara tak sengaja. "Waktu itu aku coba lukis kaca, eh ternyata bisa, ya sudah latih-latih," kisahnya.

Pria lulusan SD ini harus melakukan percobaan ratusan kali hingga berhasil mendapat 'rasa' melukis dari belakang. Biasanya ia berlatih menggunakan plastik, karena lebih murah. "Paling lama aku (berlatih) bikin bayangan di air, sudah (lukisan) keseratus baru jelas dia," kisah Sukino.

Ia bahkan pernah menerima tantangan melukis dari belakang tanpa sedikitpun melihat prosesnya dari sisi depan. Ia benar-benar hanya menggunakan 'feeling' dalam menorehkan kuasnya. "Pokoknya aku coba-cona saja bang, dicoba-coba, enak rasanya," canda Sukino.

Hasil karya itu kemudian ia perlihatkan pada orang lain setelah usai. Jadi yang pertama menikmati karyanya justru orang lain, bukan dirinya sendiri.

Setelah sempat berhenti beberapa tahun, sudah empat bulan ini Sukino membuka tempat praktik di Galeri Lukis Laskar Pelangi. Setiap karyanya besar-kecil dihargai sama, Rp 150.000. Ia siap menerima berbagai pesanan lukisan pemandangan.

KOMPAS.COM/JONATHAN ADRIAN Tampak dalam Galeri Lukis Laskar Pelangi di Desa Lenggang, Kecamatan Gantung, Belitung Timur, Kepulauan Bangka Belitung, Sabtu (21/11/2015).
Berbekal kuas dan cat Kuda Terbangnya, aneka pemandangan Belitung akan ia gurat dalam sehari. "Kalau lukis wajah belum berani aku bang," ungkap laki-laki berusia 50-an ini.

Sukino berharap karyanya dapat menginspirasi orang untuk terus berkarya. Baginya seni bukan tentang uang tapi tentang ekspresi, karena itu ia tak banyak berbelit soal menentukan harga.

"Yang penting tempat ini bisa jadi ruang teman-teman berkarya. Itu saja," pesannya menutup obrolan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

Jalan Jalan
5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

Travel Tips
Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Jalan Jalan
Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com