Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Promosikan Wisata Selam di Hongkong

Kompas.com - 10/12/2015, 11:19 WIB
HONGKONG, KOMPAS.com - Indonesia mempromosikan wisata selam di Hongkong, guna makin meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan baik dari China maupun Hongkong.

"Indonesia memiliki potensi wisata yang beragam, termasuk wisata bahari mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan dengan sekitar 17.000 pulau yang tersebar," kata Konjen RI Hongkong Chalief Akbar Tjandraningrat di Hongkong, Rabu (9/12/2015).

Dalam "Sales Mission" yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata Indonesia di Hongkong, Chalief mengatakan saat ini Indonesia sedang giat menggaet wisatawan mancanegara, selain investor dari mancanegara termasuk wisatawan serta investor dari China dan Hongkong.

"Dengan keragaman budaya dan potensi wisata yang dimiliki, Indonesia menjadi salah satu tujuan wisata menarik yang wajib dikunjungi, khususnya oleh turis asal Hongkong. Terlebih hubungan antarmasyarakat Indonesia dan Hongkong sudah terjalin cukup lama," kata Konjen Chalief.

Menurut Konjen Chalief, Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki garis pantai terpanjang di dunia, dengan wilayah pantai menawan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dari Sabang hingga Merauke.

Ia menambahkan konekvitas antara Indonesia dan Hongkong juga telah terbangun secara baik, karena terdapat sekitar 15 hingga 20 penerbangan langsung yang menghubungkan kedua wilayah.

"Selain penerbangan reguler, terdapat pula penerbangan tak berjadwal yang memudahkan warga Hongkong untuk berkunjung serta berwisata di Indonesia. Jadi, tidak ada alasan bagi warga Hongkong untuk tidak berwisata ke Indonesia dan menikmati wisata bahari, seperti selam," katanya menekankan.

KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO Polisi hutan Seksi II Taman Nasional Kepulauan Seribu, Kepulauan Seribu, Jakarta, melakukan patroli di kawasan Pulau Belanda, Rabu (12/8/2015). Nelayan sering dijumpai memasuki kawasan zona inti taman nasional. Padahal, zona inti tersebut merupakan kawasan konservasi laut yang terlarang dimasuki tanpa izin.
Terlebih lagi, Pemerintah Indonesia telah memberikan bebas visa kepada beberapa negara termasuk China dan Hongkong.

Konsultan wisata bahari Kementerian Pariwisata Cipto Aji Gunawan mengatakan terkait wisata bahari, khususnya selam, Indonesia tidak hanya punya Bali, tetapi ada beberapa lokasi yang menarik untuk wisata bahari termasuk selam yang tersebar dari Aceh hingga Papua.

"Untuk diving (menyelam) sebut dari Aceh, Wakatobi, Lombok, dan Raja Ampat. Ada lebih banyak lagi, lokasi lain yang menarik untuk dijadikan lokasi diving. Jadi, tidak hanya Bali," paparnya.

Cipto menegaskan, Indonesia memiliki destinasi wisata yang menarik, termasuk destinasi untuk wisata selam.

"Orang selama ini tahunya hanya Bali. Padahal banyak tempat di wilayah lain yang punya destinasi menarik, khususnya untuk diving," ujarnya.

Cipto memaparkan saat ini terdapat sekitar 400 operator selam, yang tersebar di seluruh wilayah nusantara. "Jadi, bagi siapa pun, termasuk turis dari Hongkong sangat mudah untuk melakukan wisata selam," katanya.

DOK INDONESIA.TRAVEL Ilustrasi menyelam
Berdasar data Kementerian Pariwisata jumlah turis asal Hongkong yang berkunjung ke Indonesia hingga September 2015 tercatat 65.799 orang atau meningkat 1,31 persen dari tahun sebelumnya, yang tercatat 64.945 orang.

"Sales Mission" Kementerian Pariwisata RI dilaksanakan 9-10 Desember 2015 di Hongkong dan Makau. Selain potensi wisata bahari, dipromosikan pula potensi wisata lainnya yang dimiliki Indonesia.

Kegiatan tersebut dipimpin oleh Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Tenggara Kementerian Pariwisata Rizki Handayani Mustafa didampingi Kepala Bidang Misi Penjualan Pasar Asia Pasifik Jordi Paliama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com