Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sirkus “Rodha”, Mangkuk Jatuh yang Menegangkan

Kompas.com - 20/12/2015, 18:27 WIB
Jonathan Adrian

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com
– Apa yang membuat sebuah pertunjukan menjadi tegang? Kesulitannya? Risikonya? Di pertunjukan “World Amazing Rodha The Circus”, perkara mangkuk jatuh saja bisa membuat tegang.

Sabtu (19/12/2015) siang, di Apmhitheater Trans Studio Bandung, sekitar tujuh badut menari membuka acara. Di tengah tarian, masuklah empat wanita menaiki sepeda roda satu dengan tumpukan mangkuk di atasnya. Mereka adalah Bowls Unicycle, salah satu kelompok sirkus internasional dari China.

Atraksi Bows Unicycle terlihat sulit, mereka harus saling melempar mangkuk menggunakan kaki di atas sepeda roda satu, dan menangkap mangkuk tersebut menggunakan kepala mereka, atau kepala rekan mereka.

Saat lemparan pertama digelar, beberapa sepeda tampak mulai tak seimbang. Satu mangkuk mendarat tak mulus di kepala salah satu wanita. Keempatnya lalu mengatur ulang formasi dan bersiap melakukan atraksi kedua.

Kali ini satu orang saja yang melakukan atraksi, ia akan melempar lima mangkuk sekaligus dari kaki dan harus mendarat tepat di atas kepalanya. Saat pertama melihatnya, saya sangsi. Benar saja, saat dilempar, mangkuk-mangkuk itu meleset dan berserakan di panggung.

Rahang saya refleks saling menekan karena tegang. Samar-samar terdengar penonton di belakang juga berteriak, rupanya mereka merasakan tensi yang sama.

Kali kedua dicoba, rasanya makin tegang, karena kemungkinan gagal ada, dan sudah terjadi. Apalagi, beberapa kali sepeda tampak goyang, rasa tegang makin menjadi-jadi. Mangkuk dilempar dan mendarat di kepala, tapi tak mulus dan perlu dibantu tangan. Belum lagi sepeda agak goyang. Penonton menggumam takut, merespon goyangan sepeda.

Atraksi ketiga dan keempat juga dipenuhi dengan beberapa mangkuk jatuh. Penonton terus merespon tegang dan kaget. Empat orang di panggung tampak berusaha sangat keras dengan metode ini.

Hingga akhirnya formasi untuk atraksi paling sulit dibentuk. Satu orang berada di sisi kiri, tiga lainnya di sisi kanan. Ketiga orang ini akan melempar mangkuk-mangkuk dari kaki mereka secara bergantian ke kepala rekannya yang di sisi kiri. Ada yang melempar satu mangkuk hingga tiga mangkuk.

Jonathan Adrian Lima mangkuk akan mendarat di kepala seorang anggota Bowls Unicycle setelah dilempar dari kakinya dalam World Amazing Rodha The Circus, Sabtu (19/12/2015). Sirkus ini akan terus berlangsung di Trans Studio Bandung hingga 3 Januari 2016.
Rasanya yang satu ini benar-benar tidak mungkin, sedang menangkap satu mangkuk saja sedari tadi masih sering jatuh. Suasana tampak hening.

Lemparan pertama mendarat mulus. Lemparan dua mangkuk mendarat mulus, tiga mangkuk, empat mangkuk, semua mendarat mulus. Tumpukan mangkuk makin meninggi di atas, disambut teriakan histeris dan tepuk tangan meriah penonton. Atraksi puncak Bowls Unicycle diakhiri dengan indah, disambut meriah oleh penonton.

Salut dengan mereka yang begitu keras berusaha membuat trik seperti ini. Ketegangan pun pecah berganti dengan apresiasi meriah, hingga sirkus berakhir, sepertinya tepuk tangan termeriah adalah tepuk tangan untuk Bowls Unicycle.

Pengunjung dapat menikmati pertunjukan ini setiap hari di Amphitheater, Trans Studio Bandung, Jalan Gatot Subroto pukul 14.30. Satu kali pertunjukan berlangsung selama 45 menit. Jika ingin menonton, pengunjung harus membeli tiket masuk Trans Studio Bandung seharga Rp 270.000. Tiket sudah termasuk akses ke semua wahana dan sirkus di Trans Studio Bandung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com