Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar dari Kehebohan "Amaryllis", Kebun Bunga Eceng Gondok Lebih Tertata

Kompas.com - 22/12/2015, 11:10 WIB
Kontributor Travel, Adhika Pertiwi

Penulis

BANTUL, KOMPAS.com - Kabar mengenai hamparan bunga eceng gondok yang sedang mekar di Dusun Karangasem, Palbapang, Bantul, DI Yogyakarta menyebar dengan cepat di media sosial.

Berbagai macam pose selfie yang diunggah di hamparan bunga berwarna ungu menarik massa untuk singgah di salah satu pedesaan di Kabupaten Bantul tersebut.

"Tempat ini mulai ramai didatangi orang sejak hari Jumat (11/12/2015) lalu, kemudian tiap harinya sekitar 200 orang datang hanya untuk sekedar berfoto," ujar Ismail, seorang pemuda di Dusun Karangasem saat berbincang dengan KompasTravel, Sabtu (19/12/2015)

Ismail dan rekan-rekannya yang melihat potensi lokasi ini sebagai obyek wisata kemudian menggambil inisiatif untuk memfasilitasi pengunjung dengan membuat papan pijakan agar pengunjung bisa lebih nyaman berfoto di tengah-tengah hamparan bunga.

"Bunga eceng gondok yang sedang mekar ini sebenarnya tumbuh di atas sawah yang sudah tidak produktif sejak beberapa tahun lalu. Bahkan eceng gondok ini pun tumbuh sendiri, bukannya sengaja ditanam oleh pemilik sawah. Awalnya saat pengunjung datang, mereka hanya bisa berfoto dari pinggir sawah karena kedalaman sawah ini hampir selutut," kata Ismail.

KOMPAS.com/Adhika Pertiwi Kelompok pemuda di Dusun Karangasem yang berinisiatif untuk membuat pijakan bagi pengunjung yang ingin berfoto di tengah hamparan bunga tanpa harus merusak tanaman
Pemuda di Dusun Karangasem kemudian membuat pijakan di tengah hamparan eceng gondok dari papan yang mengapung di atas air. Untuk mencapai papan tersebut, kelompok muda-mudi ini membuatkan jembatan kecil dari bambu yang diberi alat bantu untuk berpegangan.

"Kami belajar dari kejadian taman bunga (amaryllis) di Gunung Kidul kemarin, jadi kami berusaha membuat pengunjung nyaman untuk berfoto tanpa merusak bunga-bunga yang sedang mekar," kata Ismail.

Berdasarkan kesepakatan pemuda, mereka tidak menarik biaya masuk untuk berfoto di lokasi ini. Alasannya karena memang sawah ini milik warga dan bisa dinikmati siapa saja.

"Namun agar teratur dan tidak mengganggu aktivitas orang yang lalu lalang, karena hamparan bunga ini ada di pinggir jalan, kami berinisiatif untuk mengelola parkir sehingga lebih rapi. Selain itu, kami juga bergiliran piket untuk mengawasi lokasi ini," ujar Ismail.

KOMPAS.com/Adhika Pertiwi Pijakan bambu sederhana yang diberi pegangan tangan untuk memfasilitasi pengunjung yang ingin berpose di tengah hamparan bunga eceng gondok.
Biaya parkir sepeda motor hanya Rp 2.000, sementara untuk biaya parkir mobil seharga Rp 5.000.

Inisiatif pemuda di sekitar lokasi terlihat dengan adanya perbaikan jika ada papan pijakan yang mulai rusak, beberapa tulisan peringatan untuk tidak memetik bunga eceng gondok, dan menyediakan tempat sampah di pinggir sawah.

Kelompok pemuda di Dusun Karangasem ini sempat memperbaiki jembatan bambu yang ambles saat sekelompok ibu-ibu sedang berpose di atasnya.

"Sudah tugas kami untuk memperbaiki, karena kasihan kalau sampai basah terperosok ke sawah hanya untuk berfoto," kata Ismail.

Jika hari sedang hujan, kelompok pemuda ini juga menyediakan persewaan payung seharga Rp 2.000 per payung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com