"Pasca ledakan kemarin terjadi cancellation 20 kamar. Hari ini okupansi drop dari 90 persen ke 70 persen," kata Corporate Marketing Communication Manager Artotel Indonesia, Yuli Maria di Jakarta.
Ia mengatakan, Kamis (14/1/2016) sekitar 70 kamar di Artotel terisi. Sementara, pihak manajemen menargetkan okupansi pada Jumat (15/1/2016) berada di angka 90 persen. "Untuk hari ini per jam 2 siang okupansi dari yang check in masih di angka 70 persen. Angkanya masih sama dengan hari kemarin (Kamis, 11 Januari)," lanjut Yulia.
Sementara, General Manager Oria Hotel, Hendra Surip menambahkan pihaknya tak terlalu terpengaruh terhadap peristiwa ledakan di Sarinah. "So far tidak ada yang cancelled (ketika kejadian ledakan) reservasi malah sudah nambah," jelas Hendra.
Ia mengatakan tingkat okupansi di Hotel Oria ketika terjadi ledakan bom di Sarinah masih berada di atas angka 75 persen. Sementara, Hendra menyebutkan total kamar di Hotel Oria berjumlah 150 kamar. "Masih relatif tinggi di atas 75 persen untuk area Wahid Hasyim," jelasnya.
"Ada sih yang takut tapi tim dari Oria sudah berhasil menenangkan semua tamu secara baik," katanya.
Artotel dan Hotel Oria terletak sekitar 300 meter dari lokasi kejadian ledakan bom di Sarinah, Kamis (14/1/2016) pagi. Adapun ledakan di Sarinah pertama kali terjadi pada sekitar pukul 10.50 WIB. Pihak kepolisian sempat menutup Jalan MH. Thamrin pasca ledakan. Setelah proses sterilisasi tempat kejadian perkara, polisi membuka kembali Jalan MH. Thamrin untuk lalu lintas pada sore hari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.