Punya Bandara Internasional, NTT Butuh "Direct Flight" dari LN

Seperti diungkapkan Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Welly Rohimone, NTT telah memiliki dua bandara berskala internasional.

"Kita butuh penerbangan langsung dari luar negeri ke Bandara Komodo dan Bandara El Tari Selama ini kesulitannya tidak ada penerbangan (langsung)," kata Welly kepada KompasTravel usai Jumpa Pers Tour de Flores di Jakarta, Kamis (28/1/2016).

Bandara Komodo sendiri berada di Kabupaten Manggarai Barat dan menjadi pintu masuk wisatawan yang hendak berwisata di kawasan Taman Nasional Komodo. Sedangkan Bandara El Tari berada di Kupang, ibu kota NTT.

"Ibaratnya kita sudah punya garasinya (bandara internasional), ya tolong kita dikasih mobilnya (pesawat)," katanya.

Welly berharap untuk penerbangan langsung dari Singapura dan Australia, frekuensi penerbangan bisa sebanyak sekali dalam seminggu. Bahkan jika memungkinkan, ia berharap sebanyak dua kali penerbangan dalam seminggu.

"Kalau masing-masing penerbangan naik 100 orang, dua kali penerbangan kita bisa dapat 400 wisatawan. Satu bulan bisa dapat 1.600 wisatawan dan setahun bisa 20.000 wisatawan," ungkapnya.

Dengan adanya penerbangan langsung dari masing-masing originasi tersebut, menurut Welly, NTT bisa berkontribusi mendatangkan wisatawan mancanegara sesuai target Kementerian Pariwisata pada tahun 2016 yakni 100.000 wisatawan ke Nusa Tenggara Timur.

Sejak diresmikan Presiden Jokowi Desember lalu, landasan pacu Bandara Komodo saat ini memiliki panjang 2.250 meter dan lebar 45 meter. Sementara, Bandara El Tari di Ende memiliki landasan pacu sepanjang 2.500 meter.

Wisatawanasal Australia yang ingin ke NTT harus transit terlebih dahulu di Bandara Ngurah Rai (Bali) sebelum menuju Bandara Komodo. Untuk wisatawan Singapura, harus transit di Bandara Soekarno Hatta (Cengkareng) atau Bandara Ngurah Rai.