Malam sebelum berangkat, saya mencari barang ini dan memastikan bahwa adaptor itu bisa dipakai di Australia. Maklum, steker di Aussie terkenal unik. Hanya Australia dan Selandia Baru yang memakai gaya steker itu.
Tenang rasanya saat tahu bahwa adaptor itu sudah ada di dalam koper. Tak lupa saya membawa multiple plug agar bisa mengisi baterai untuk beberapa peranti sekaligus.
Namun, tanpa diduga, adaptor yang saya bawa itu rusak setelah beberapa menit saya pakai. Alhasil, saya kesulitan untuk mengisi baterai ponsel, powerbank, dan tablet yang saya bawa.
Fairmont Hotel
Beruntung, pada hari pertama bermalam di Fairmont Hotel, saya mendapat pinjaman adaptor dari seorang wanita, petugas room service.
Padang rumput nan luas menjadi pelataran hotel ini. Dari jendela kamar hotel, pemandangan indah Blue Mountain terpapar dengan kabutnya yang kebiruan.
Lobi hotel pun ditata begitu artistik, dengan desain interior mirip gaya Jawa. Pasak-pasak kayu penyangga atap diekspos dengan warna natural nan mewah. Begitu pula dengan meja resepsionis dan pagar-pagar pembatas di sekitarnya, semua terbuat dari kayu.
Beragam fasilitas ada di hotel ini, mulai dari sejumlah restoran yang bisa dipilih sesuai selera, toko cinderamata, perpustakaan, hingga ruang untuk bermain biliar.
Di luar, ada trek kereta api mini untuk hiburan si kecil. Ada pula jogging track dan sejumlah lapangan olahraga yang dipagari hamparan padang rumput luas. Asri sekali.
Wisemans Resort
Pada malam berikutnya, kami pindah ke Wisemans Resort. Penginapan hening ini berdiri di pinggir Sungai Hawkesbury, kira-kira 70 kilometer dari Sydney.
Hawkesbury adalah sungai penting pada masanya. Sebab, melalui jalur air inilah logistik bagi pekerja tambang batubara dibawa dari Sydney. Sebaliknya, hasil tambang pun diangkut melalui sungai ini ke Sydney.
Kini sungai tersebut dipakai oleh warga sekitar sebagai lintasan transportasi agar tak berputar. Selain itu, kawasan di seberang penginapan, juga kerap dipakai untuk lomba selancar air.