HAWKESBURY, KOMPAS.com - Nick Greene berjalan ke tengah lapangan rumput sambil menenteng dua lembar cambuk. Sesekali dia memperbaiki posisi celana jinsnya yang kerap kedodoran.
Topi koboi yang dipakainya pun tak mampu menyelamatkan dia dari sengatan sinar matahari siang itu. Kulit pipi dan dahinya yang putih terlihat memerah. Mungkin sudah seharian dia terbakar matahari.
Saat tiba di tengah lapangan, Nick membalikkan badan ke arah puluhan orang yang duduk berteduh di pendopo kayu tepat di sisi lapangan rumput.
Tak lama kemudian, Nick mendemonstrasikan berbagai cara menggunakan cambuk. Dia mengayunkan cambuk ke udara hingga keluar suara seperti letusan senapan. Juga, ke tanah untuk membunuh ular. Atau pun mencambuk dari balik badan untuk sekadar beratraksi.
Di tempat ini, pengunjung diajak untuk merasakan bagaimana kehidupan asli para peternak di Australia. The Australian outback and country life, begitu kira-kira spiritnya.
Lokasi Tobruk ditempuh dalam satu jam perjalanan bemobil dari Ibu Kota New South Wales, Sydney.
Nah, pertunjukan cambuk tadi adalah bagian dari "premium program" yang dipilihkan oleh Destination New South Wales (NSW) - semacam dinas pariwisata setempat, untuk kami, sejumlah jurnalis asal Indonesia yang diundang melakukan perjalanan wisata ke NSW.
Dalam paket show itu, ada pula workshop cara menggunakan boomerang, senjata khas Australia. Pengunjung dibawa ke tengah padang rumput, lalu diminta memegang ujung boomerang seperti cara memegang pinsil, sebelum melemparnya kuat ke udara.
Kami diundang masuk ke dalam sebuah bedeng yang ada di seberang lapangan rumput. Tersedia tempat duduk berundak di dalamnya. Di depan tempat duduk itu, ada sebuah panggung setinggi 1,5 meter, tempat Nick mendemonstrasikan cara mencukur bulu domba.
Anjing pekerja
Namun bagi saya, yang paling menarik adalah bagaimana Tobruk memperkenalkan tiga anjing pekerja yang membantu aktivitas di peternakan itu. Mereka adalah Bell, Jingo, dan Candy.
Sejak pertama kali kami tiba di peternakan Tobruk, dua dari tiga anjing itu sudah terlihat berbaur dengan para tamu. Sementara satu ekor lainnya, diikat di sisi kandang bebek, yang menjadi tempat latihan bagi para anjing.
"Anda tahu, berapa biaya satu orang pekerja di sini? Untuk satu jam kerja, kami harus membayar 18 dollar (AUD), bayangkan berapa yang harus kami bayar untuk peternakan sebesar ini?" kata Nick mengawali ceritanya.