Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenpar Gencar Promosi Pariwisata ke China

Kompas.com - 09/02/2016, 11:42 WIB
DENPASAR, KOMPAS.com - Kementerian Pariwisata secara gencar lakukan promosi pariwisata Tanah Air, salah satunya ke China yang berpotensi besar masyarakatnya berlibur ke Indonesia.

"Untuk tahun 2016 kami menargetkan kunjungan wisatawan China sebanyak 1,7 juta, dan tahun 2019 sebanyak 2 juta orang," kata Staf Ahli Menteri Pariwisata Bidang Multikultur Kemerterian Pariwisata, Hari Untoro Dradjat di sela-sela "gala dinner" bersama wisatawan China di Kuta, Bali, Minggu (7/2/2016) malam.

Ia mengatakan dalam setahun saja ada sekitar 12 juta orang China yang bepergian ke seluruh kawasan Asia Pasifik. Dari jumlah tersebut Indonesia harus merebutnya minimal per tahun sebanyak 2 juta orang.

Menurut Hari, untuk memenuhi target tersebut, Kementerian Pariwisata memanfaatkan momentum menyambut 400 wisatawan China yang ingin merayakan Imlek di Bali, dikemas dalam acara "Imlek Festival di Bali".

"Mereka ingin merayakan Imlek di wilayah yang sedikit hangat karena di daerahnya saat ini sedang musim dingin. Dan salah satu pilihan mereka adalah Bali dan Indonesia umumnya," ujarnya.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Kota Shanghai, China.
Itulah sebabnya Kementerian Pariwisata secara khusus menyambut ratusan wisatawan China yang merayakan Imlek di Bali dengan memberikan ribuan cinderamata sebagai tanda kenang-kenangan bagi mereka.

Dengan sambutan yang hangat tersebut diharapkan bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan China untuk datang ke Indonesia dan Bali khususnya. Ada 6.000 cinderamata disiapkan yang bisa dibawa pulang sebagai kenang-kenangan saat kembali ke negaranya.

Hari Untoro memaparkan saat ini diperkirakan ada 1.000 lebih warga China merayakan Imlek di Bali. Mereka umumnya berasal dari Beijing dan Provinsi Heilongjiang karena daerah tersebut suhunya berada di bawah 15 derajat celsius.

Mereka lebih suka Imlek di daerah hangat utamanya di Indonesia dan Bali khususnya. Saat festival Imlek di Bali, didominasi oleh wisatawan dari dua daerah tersebut yakni sekitar 1.000 orang lebih, di antaranya dari Beijing 500 orang.

Di bulan Februari ini pemerintah menargetkan 200 ribu orang. Rata-rata wisatawan China membelanjakan uangnya selama berada di Indonesia sekitar 1.200 dollar AS.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Wisatawan di Tanah Lot, Kabupaten Tabanan, Bali, Jumat (26/6/2015).
Bila dibandingkan dengan negara tetangga, lanjut Hari, Indonesia masih kalah jauh untuk merebut pasar China. Di Thailand saja dalam setahun mampu merebut 8 juta wisatawan asal "Negeri Tirai Bambu".

"Kalau mereka suka Thailand, maka seharusnya mereka juga suka dengan Indonesia terutama Bali. Kita harus bisa mengalahkan negara tetangga itu," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Travel Update
Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Travel Tips
Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jalan Jalan
7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

Travel Tips
Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat 'Long Weekend'

Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat "Long Weekend"

Travel Update
Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Hotel Story
3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

Travel Tips
Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Jalan Jalan
Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com