Di sela-sela shooting televisi, Kyuku, begitu dia disapa, hampir selalu memuaskan kegemarannya berwisata. Ia suka mengunjungi lokasi-lokasi wisata sejarah, seperti kota tua di Jepang.
”Saya senang mengunjungi kuil-kuil bersejarah. Walau banyak kuil usianya sudah sangat tua, kondisinya masih terpelihara,” ujar mahasiswi semester akhir Jurusan Sastra Jepang Universitas Darma Persada itu.
Selain dibersihkan rutin setiap tahun, kata Anastasia, sebagian kuil yang sudah berusia sangat tua juga tidak boleh lagi dimasuki pengunjung.
Para wisatawan yang datang hanya boleh melihatnya dari luar. Kecermatan dan keseriusan pemeliharaan seperti itu seharusnya juga bisa diterapkan di Indonesia.
Walau cuma boleh dipandang dari kejauhan, bukan berarti kunjungan wisata ke lokasi-lokasi tadi menjadi sangat membosankan. Soalnya, para wisatawan tetap disuguhi sejumlah aktivitas ritual yang khas Jepang.
”Di beberapa kuil ada tempat-tempat berjualan cendera mata khusus jimat, yang katanya sudah didoakan para pendeta Shinto di kuil itu. Tak hanya warga Jepang, wisatawan asing pun juga sangat tertarik,” ujar Anastasia. Titip, ya.... (DWA)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.