Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karnaval Tenun Adat Semarakkan HUT Sultra

Kompas.com - 24/04/2016, 15:48 WIB
Kontributor Kolaka, Suparman Sultan

Penulis

KOLAKA, KOMPAS.com - Pembukaan perayaan Hari Ulang Tahun Sulawesi Tenggara yang ke 52 di Kota Kolaka berhasil menyedot ribuan pengunjung dari seluruh kabupaten dan kota yang ada di Sulawesi Tenggara. Hal yang menjadi daya tarik tersendiri adalah karnaval tenun adat.

Peserta tampil dahsyat lewat "racikan" ide kreatif masing-masing tanpa meninggalkan nilai budaya dari daerah mereka. Para peserta mengenakan pakaian kreasi mereka dengan berbagai bentuk dan corak.

Semua itu bahan dasarnya adalah kain tenun khas daerah masing-masing. Simpel, unik, dan berkarakter sesuai daerah asal membuat para peserta begitu menawan berjalan di tengah keramaian pengunjung.

Hal ini adalah kesempatan yang luar biasa, terutama untuk para peserta. Sebab, mereka bisa menonjolkan kekhasan daerah asal. Juga bagi pengunjung yang bisa mendapat pengetahuan tambahan suatu daerah lewat karnaval ini.

"Sangat luar biasa. Kita bisa mengetahui pakaian adat, corak tenun, dan segala sesuatu daerah itu lewat peserta karnavalnya. Ada edukasi dalam perayaan ini. Kita bukan hanya melihat kecantikan para model yang telah didandani. Tetapi lebih kepada arti budaya suatu daerah. Hal seperti inilah yang semestinya dikembangkan. Tidak meninggalkan nilai-nilai budaya yang ada," kata Harti, salah satu pengunjung yang memadati jalur karnaval.

Memang, penampilan dari berbagai daerah sangat bervariasi dan inovatif. Contohnya salah satu peserta, parade mereka menggunakan kuda sebagai tunggangan layaknya kebesaran pasukan tempur daerah itu di masa lampau.

Ada juga parade ala India. Penampilan daerah lain dengan karakter masing-masing melengkapi warna-warni karnawal perayaan Halo Sultra di Kota Kolaka. Bupati Kolaka, Ahmad Safei sebagai tuan rumah merasa bangga dengan para peserta karnaval.

Sebab keanekaragaman peserta menandakan kalau memang Nusantara ini luas dan tetap satu.

"Nilai Pancasila dan Undang-undang Dasar tentang suku bahasa di Indonesia bisa kita lihat di karnaval ini. Artinya kendati kita beda secara kesukuan dan agama tapi tetap bersatu dalam NKRI. Karnaval ini hanya sebuah gambaran kecil ke Bhineka Tunggal Ika di Indonesia. Saya bangga dengan para peserta dan panitia. Terima kasih telah bekerja keras," tegasnya.

Menambahkan keceriaan karnaval ini juga tidak lepas dari rute yang dilewati peserta. Melewati tepi pantai dan pusat kuliner Kolaka menjadi cerita tersendiri sebagai bagian karnaval.

Pesona Kolaka kian tampak. Penikmat wisata begitu ceria melihat hal ini.

"Saya dari luar Pulau Sulawesi dan karnaval ini menjadi nilai tambah kunjungan saya. Saya adalah penikmat wisata budaya nusantara. Saya takjub," cerita salah satu wisatawan, Rio, dengan singkat.

Karnaval tenun adat ini salah satu dari sejumlah rangkaian acara Halo Sultra di Kota Kolaka. Acara yang dipresiksi juga menyedot ribuan pengunjung adalah lomba mancing dan festival kuliner nusantara. Sekedar informasi kegiatan Halo Sultra digelar pada tanggal 23 hingga tanggal 27 April di Kota Kolaka, Sulawesi Tenggara. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Travel Update
6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

Travel Tips
Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Travel Update
8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com