SITUBONDO, KOMPAS.com - Pendaki maraton gunung solo, Willem Sigar Tasiam Sabtu (7/5/2016) pagi tadi sekitar pukul 04.30 WIB mulai mendaki Gunung Argopuro di Situbondo. Estimasinya, dia kembali tiba di base campBaderan pukul 19.00-20.00 WIB. Namun ia harus memutar karena jalurnya tertutup rapat.
Sekitar pukul 18.15 WIB, Willem menelfon petugas Gunung Argopuro dan mengabarkan bahwa jalurnya tertutup rapat.
"Willem harusnya lewat jalur motong, tapi rupanya tertutup rapat. Jadi dia balik lagi ke jalur pendakian, padahal sudah setengah jalan," tutur Samaji, petugas Gunung Argopuro yang ditelfon Willem.
Jalur tersebut tertutup rapat karena jarang dilewati warga. Samaji menuturkan, itu merupakan jalur warga mencari tembakau dan sekarang bukanlah musimnya.
"Kalau sedang musim tembakau, jalurnya baru terbuka," tambahnya.
Saat menelfon, Willem sedang berada di Cisentor yang masih relatif dekat dengan Puncak Argopuro. Di sana memang ada satu tebing yang terjangkau sinyal ponsel. Selebihnya, tutur Samaji, sinyal baru muncul lagi di Mata Air 2.
"Nanti Willem akan dijemput di Mata Air 2. Perkiraan dia tiba di basecamp paling cepat pukul 23.00. Mungkin pukul 12 malam atau 1 pagi. Semoga saja tidak hujan," tutur Samaji.