Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gowes Menanjak di Antara Gunung dan Pantai Papua Barat

Kompas.com - 10/05/2016, 10:12 WIB
Dian Maharani

Penulis

MANOKWARI, KOMPAS.com — Sebanyak 167 pesepeda mengikuti Tour de Teluk Cendrawasih (TdTC) dari Kota Manokwari menuju Teluk Bintuni sejauh 272 kilometer (km). Etape pertama menempuh jarak 113 km dari Kota Manokwari ke Ransiki, Kabupaten Manokwari Selatan. 

Etape ini menjadi awal bersepeda di Papua Barat yang sangat menantang. Jangan harap tidak bertemu tanjakan menuju Ransiki.

Pukul 06.00 WIT, Kamis (5/5/2016), pesepeda sudah berkumpul di halaman Markas Polda Papua Barat untuk memulai perjalanan. Cuaca pagi itu tidak terlalu cerah karena hujan turun sejak subuh. Untungnya, hujan tidak deras dan perlahan berhenti saat kami telah berkumpul untuk memulai perjalanan.

Ratusan pesepeda terlihat sangat antusias untuk gowes. Terlebih lagi, para peserta dari luar Papua memang belum pernah menginjakkan kaki di bumi Cenderawasih.

Suasana berada di Papua makin terasa ketika kedatangan kami disambut oleh tarian khas Papua. Beberapa peserta sudah asyik berfoto-foto dengan para penari di halaman Mapolda Papua Barat.

Sampai akhirnya, pukul 06.50 WIT, Gubernur Papua Barat Abraham Octavianus Atururi bersama Kapolda Papua Barat Brigjen (Pol) Royke Lumowa melepas peserta Tour de Teluk Cenderawasih di titik start Mapolda Papua Barat. Royke kemudian menyusul untuk ikut gowes.

Pesepeda jalan beriringan dengan barisan cukup panjang. Namun, lama-kelamaan ada yang tercecer dari rombongan setelah bertemu tanjakan.

Hanya beberapa menit setelah gowes, kami sudah menjajal jalur menanjak. Memang tak sulit mencari tanjakan di Kota Manokwari. Anggaplah ini pemanasan sebelum bertemu tanjakan yang lebih dahsyat.

Dian Maharani/Kompas.com Jalur menanjak di kaki Gunung Acemo, Kamis (5/5/2016).
Benar saja, setelah sekitar dua jam gowes, sudah ada tanjakan tajam di depan mata. Kayuhan makin terasa berat ketika melaju di kaki Gunung Acemo itu. Tanjakan di kaki Gunung Acemo adalah tanjakan curam pertama yang dilalui untuk menuju Ransiki.

Jalanan menanjak dan berkelok beralaskan aspal mulus. Kalau sudah begini, rombongan pesepeda otomatis akan terbagi di barisan depan, tengah, dan belakang.

Tanjakan ini membuat beberapa peserta turun untuk mendorong sepedanya. Peluh bercucuran dan terdengar suara napas yang terengah. Namun, ada "bayaran" ketika sampai di puncak tanjakan kaki Gunung Acemo, yaitu pemandangan pantai di sisi kiri. Pesepeda mengambil kesempatan berfoto-foto sekaligus untuk beristirahat sejenak.

Hati-hati longsor

Setelah menanjak, ada turunan yang menjadi bonus. Birunya air laut masih menjadi pemandangan selama gowes. Jalan menurun cukup untuk mengistirahatkan dengkul setelah mengayuh di tanjakan. Namun, kami harus berhati-hati karena jalur menurun di kaki Gunung Acemo cukup panjang dan terjal.

Dian Maharani/Kompas.com Pesepeda Tour de Teluk Cendrawasih melewati jalur rawan longsor menuju Ransiki, Manokwari Selatan, Kamis (5/5/2016)
Bahkan, tak semuanya sudah beraspal. Sebagian jalur masih berupa tanah padat dan sisi kirinya adalah jurang. Pesepeda pun ada yang terjatuh saat jalur menurun dengan jalan rusak.

Tak lama kemudian, kami melintasi jalur yang rawan longsor. Saat saya melintas, sudah ada seorang marshal yang memberi peringatan agar mengambil jalur lebih kiri. Saya tengok ke perbukitan di kanan jalan dan melihat kerikil kecil terus berjatuhan dari atas. Kalau hujan deras bisa jadi longsor besar. Kejadian ini membuat beberapa pesepeda berhenti untuk memotret maupun merekam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Travel Update
Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Travel Update
Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Travel Update
Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut 'Flare' di Gunung Andong

Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut "Flare" di Gunung Andong

Travel Update
Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Travel Tips
Taman Burung-Anggrek di Papua: Lokasi dan Harga Tiket Masuk

Taman Burung-Anggrek di Papua: Lokasi dan Harga Tiket Masuk

Travel Update
5 Air Terjun di Probolinggo, Ada Air Terjun Tertinggi di Jawa

5 Air Terjun di Probolinggo, Ada Air Terjun Tertinggi di Jawa

Jalan Jalan
4 Festival di Hong Kong untuk Dikunjungi pada Mei 2024

4 Festival di Hong Kong untuk Dikunjungi pada Mei 2024

Jalan Jalan
Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Jalan Jalan
Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Travel Update
5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

Travel Tips
Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Travel Update
Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Travel Update
Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com